Jelang Pilbup Gresik, Baru Pasangan Incumbent yang Proklamirkan Diri

GRESIK (BangsaOnline) - Pendaftaran Pemilukada (pemilihan umum kepala daerah) Gresik baru dijadwalkan dibuka KPUD bulan Juli 2015, atau kurang sekitar 3 bulan lagi. Namun, sejauh ini baru ada satu pasangan calon dari incumbent, SQ (Sambari Halim Radianto-Moch Qosim) yang menyatakan diri mau maju kembali. Meski begitu, pasangan SQ hingga sekarang belum bisa memastikan lewat kendaraan partai apa untuk mencalonkan. Sebab, Golkar sendiri hingga sekarang masih dirudung kemelut dualisme kepemimpinan.

Sementara calon kepala daerah lain hingga sekarang belum ada satu pun yang berani memproklamirkan diri maju pada Pemlikuda Gresik bulan Desember 2015, mendatang. Kalau hingga dibukanya pendaftaran yang dijadwalkan bulan Juli 2015 hanya pasangan SQ yang mendaftarkan diri, maka dipastikan Pemilukada Gresik batal dilakukan.

Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (5): Ada Wacana Munculkan Figur Kades

"Sebab, pasangan yang maju pada Pemilukada itu tidak boleh tunggal. Harus ada pasangan lain, baik satu pasang dan seterusnya untuk menjadi pesaing. Itu aturan yang tertera dalam Undang-Undang Perubahan Nomor 1 Tahun 2015, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota," kata komisioner KPUD Gresik, Elvita Yulianti, Selasa (17/3).

"Pemilukada sekarang tidak seperti Pilkades (pemilihan kepala desa) zaman dahulu. Dimana, Pilkades itu bisa digelar meski calon kepala desanya hanya satu atau melawan bumbung kosong," sambung Elvita.

Ditegaskan Vetty, begitu panggilan akrab Elvita Yulianti, bahwa KPUD Gresik merujuk UU Nomor 1 tahun 2015, baru akan bisa menyelenggarakan Pemilukada, jika setelah dilakukan pendaftaran dan yang lolos verifikasi faktual minimal ada dua pasangan calon. Namun, kalau cuma hanya satu pasangan calon lolos, maka Pemilukada tidak bisa digelar. KPUD harus kembali lakukan pendaftaran ulang.

Namun, Vetty optimis meski hingga sekarang baru ada satu pasangan, yakni SQ yang sudah memproklamirkan diri kembali mencalonkan diri, masih ada beberapa pasangan calon lagi yang akan muncul untuk ikut berhelat dalam Pemilukada Gresik bulan Desember 2015.

"Ya nanti saya yakin pasti ada pasangan calon lain yang muncul. Kan banyak partai yang bisa koalisi untuk memunculkan calon," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPW PPP Jawa Timur, Musyafak Nur ketika membuka Rapimda (Rapat Pimpinan Daerah) DPC PPP Kabupaten Gresik, Jumat (13/13), menyatakan, Pemilukada Gresik tidak akan bisa dilaksakan jika calon hanya tunggal. Sebab, merujuk amanat UU Nomor 1 tahun 2015, bahwa pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak bisa tunggal. Artinya, harus ada pasangan calon kepala daerah yang menjadi lawan.

Menurut dia, hingga jelang dibukanya pendaftaran pada bulan Juli 2015, baru ada pasangan incumbent, SQ yang berani memproklamirkan diri kembali maju. Sementara calon dari partai lain masih tiarap (belum muncul). Padahal, sekarang ini banyak partai besar di Gresik yang bisa memberangkatkan calon dengan cara koalisi seperti PKB yang memiliki 8 kursi di DPRD, PPP yang memiliki 7 kursi di DPRD, PDIP yang memiliki 6 kursi di DPRD, Gerindra yang memiliki 6 kursi di DPRD, PAN yang memiliki 5 kursi di DPRD, PD yang memiliki 5 kursi di DPRD dan Nasdem memiliki 1 kursi di DPRD.

Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (2): PDIP Berharap Pemimpin dari Gresik Selatan

"Jika partai-partai di luar Golkar tidak ada yang mengusung calon, sementara calon yang ada hanya pasangan SQ, maka Pemilukada tidak bisa dilaksanakan. Sebab, pasangan calon itu tidak boleh melawan bumbung kosong (tidak ada calon)," terang Musyafak.

Untuk itu, PPP Gresik sangat optimis bisa memunculkan calon dari kader sendiri dengan cara koalisi dengan partai lain. Prinsip PPP pada Pemilukada tahun ini, kandidat yang diusung PPP harus bisa menang. "Kami optimis calon yang kami usung bisa memenangi Pemilukada menumbangkan pasangan SQ," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO