SIDOARJO (BangsaOnline) - Petani Sidoarjo didorong agar tak ragu menerapkan pertanian organik. Sebab, ada kecenderungan meningkatnya kelas menengah di Indonesia yang dianggap lebih peduli kesehatan, sehingga memilih mengkonsumsi hasil pertanian tanpa bahan kimia.
Dorongan menerapkan pertanian organik diantaranya dilakukan kalangan swasta, yakni PT Sharprindo Dinamika Prima, sebuah produsen alat-alat pertanian. Bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sidoarjo, perusahaan itu memberikan pelatihan Pertanian Organik kepada para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Sidoarjo, di Kantor BKP Sidoarjo, kemarin (12/3).
Baca Juga: Petrokimia Gresik di Usia 52 Tahun, Dorong Kemajuan Pertanian dan Industri Kimia Berkelanjutan
Diharapkan pengetahuan soal pertanian organik itu bisa ditularkan para PPL ke para petani Sidoarjo. “Selain biayanya jauh lebih murah, pertanian organic menghasilkan padi atau tanaman lain yang sehat karena tidak menggunakan bahan kimia,” cetus Ir Purnomo Singgih, pakar pertanian organik asal Kebumen, Jawa Tengah, yang menjadi nara sumber dalam pelatihan tersebut.
Purnomo menjelaskan, tren konsumsi masyarakat Indonesia saat ini cenderung beralih menuju bahan makanan yang hijau, dalam pengertian lebih sehat. Dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, maka mereka menjadi lebih peduli akan kesehatan. Mereka bersedia membayar lebih mahal untuk beras, ataupun sayuran organik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News