JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menerima banyak apresiasi dari ulama Nahdlatul Ulama (NU) karena dinilai berhasil menangani Covid-19 di Jawa Timur. Menurut para ulama, keberhasilan tersebut selayaknya dijadikan contoh nyata bagi daerah lain untuk terus berupaya keras menurunkan angka kasus aktif sekaligus menekan angka kematian akibat virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina, itu.
"Alhamdulillah, Provinsi Jatim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang sudah mencapai Level 1. Saya ucapkan selamat kepada Ibu Gubernur Khofifah," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (26/9).
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Ia menuturkan, NU akan mendukung penuh percepatan vaksinasi guna terbentuknya kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia, yang dimulai dari sisi hilir. Menurut Said Aqil, pandemi hanya bisa diatasi dengan adanya sinergi dan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.
"Masyarakat ditertibkan prokes, sementara pemerintah menggalakkan vaksinasi dan memperbaiki ekosistem kesehatan. Kita semua tetap harus waspada terkait potensi datangnya gelombang ketiga," tuturnya saat memberikan sambutan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2021.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah, menyampaikan bahwa semua capaian positif itu merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bersama berbagai lembaga dan elemen masyarakat luas. Bahkan secara khusus, Khofifah menyebutkan peran serta ulama dan tokoh agama amat penting dalam mengajak masyarakat untuk terus taat protokol kesehatan (prokes) dan menjalani vaksinasi Covid-19.
"Alhamdulillah, kepatuhan seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah taat pada protokol kesehatan serta dukungan penuh oleh NU, Muhammadiyah, tokoh ormas keagamaan lainnya di semua lini, Jatim menjadi provinsi pertama yang mencapai level 1," kata Khofifah.
Ia mengungkapkan, keberhasilannya menangani Covid-19 di Jawa Timur bukan hasil kerja dirinya. Banyak pihak yang turut andil bersama dalam upaya menurunkan angka kasus Covid-19, termasuk di antaranya adalah NU dan pengasuh pesantren yang menurutnya juga mengedukasi masyarakat hingga level bawah mengenai Covid-19.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
"NU telah memberikan dampak yang luar biasa dalam mendorong kesadaran warga dalam penerapan protokol kesehatan dan gerakan vaksinasi di Jatim. Termasuk Muhammadiyah dan organisasi kemasyarakatan keagamaan lainnya. Semua telah mendukung hingga Jatim masuk pada level 1 diikuti 25 kabupaten/kota yang juga sudah level 1. Alhamdulillah dan terima kasih semuanya. Mohon semua tetap disiplin protkes dan percepat vaksinasi," ucap Khofifah.
Senada, Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, selaku Mustasyar PBNU menyampaikan bahwa peran ulama dan guru besar di berbagai wilayah di Indonesia sangatlah penting dalam upaya penurunan angka Covid-19 di Indonesia. Utamanya dalam menumbuhkan kesadaran publik di masa pandemi Covid-19 untuk menaati protokol kesehatan. Ia menuturkan, meski terjadi penurunan yang cukup signifikan, Ma'ruf berharap semua pihak untuk tidak lengah dan tetap waspada atas semua kemungkinan yang akan terjadi.
Berdasarkan asesmen situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Jawa Timur sampai saat menjadi satu-satunya provinsi di Jawa dan Bali yang masuk ke level 1. Tak hanya itu, Kini, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebanyak 25 kabupaten/kota yang statusnya level 1. Selebihnya 13 kabupaten/ kota kategori level 2. (tim/mar)
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News