PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) walk out dari sidang paripurna dengan agenda jawaban eksekutif atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda P-APBD Jatim 2021.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Barisan Gus dan Santri (Baguss), Mohamad Yusuf Hidayat, angkat bicara.
BACA JUGA:
- 24.423 Siswa Lolos Masuk PTN Jalur SNPB 2024, Pj Gubernur Jatim: Terbanyak Nasional 5 Tahun Beruntun
- Gelar Bazar Ramadan, Pj Gubernur Jatim: Jadi Sabuk Pengaman dan Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok
- Terima Zakat Fokopimda Pakai QRIS, Ketua Baznas Jatim Optimis Tahun ini Bisa Terkumpul Optimal
- Pesan Khofifah saat Serahkan Zakat Melalui Baznas Jatim
"DPRD itu terlalu genit, cari sensasi konstituen," kata Yusuf saat berbincang dengan BANGSAONLINE.com melalui pesan singkat, Selasa (28/9).
Menurutnya, selama ini Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kerap berkomunukasi dengan pimpinan legislatif. Bahkan, kata dia, Mantan Menteri Sosial itu merupakan sosok komunikatif dalam pembahasan peraturan daerah.
"Ibu (Khofifah) itu sangat menghormati DPRD, jadi sangat disayangkan sekali kalau sebagian dari mereka menilai bahwa jawaban pandangan umum yang dibacakan ibu gubernur itu tidak becus," papar pria yang akrab disapa Cak Yusuf ini.
Ia menuturkan, tugas besar untuk Jatim kini menuntaskan pandemi Covid-19. Karena itu, ia menilai DPRD kurang etis jika mempersoalkan perubahan anggaran, sementara persoalan pandemi belum selasai.
"Ada 11 kabupaten/kota yang masih level 2 di Jawa Timur, jadi kurang baik kalau soal pandemi belum diselesaikan, sementara DPRD menuntut perubahan anggaran," tuturnya. (afa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News