Pertama di Indonesia, Khofifah Luncurkan Smart Card dan Cashless di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk

Pertama di Indonesia, Khofifah Luncurkan Smart Card dan Cashless di Terminal Anjuk Ladang Nganjuk Gubernur Jawa Timur Khoififah Indar Parawansa saat acara peluncuran Smart Card dan Cashless Transaction pada kendaraan angkutan penumpang umum di Terminal B Anjuk Ladang, Kabupaten Nganjuk, Rabu (29/9). Foto: Humas Pemprov Jatim

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan Smart Card dan Transaction pada kendaraan angkutan penumpang umum di Terminal B Anjuk Ladang, Kabupaten Nganjuk, Rabu (29/9).

Sistem ini diharapkan memberi kemudahan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan pelayanan operasional kendaraan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe B se-Jawa Timur.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

“Sistem Smart Card ini merupakan satu-satunya dan pertama yang sudah diterapkan di Terminal Tipe B di Indonesia,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa saat peluncuran di Nganjuk.

Sebagai informasi, melalui inovasi ini, dapat diketahui data pergerakan atau perjalanan kendaraan dan penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan yang terintegrasi antar terminal se-Jawa Timur. Tidak hanya itu, sistem ini dapat mendukung konektivitas antar terminal yang terintegrasi secara realtime.

menerangkan, cara kerja SmartCard ini yakni sesaat setelah sopir bus menempelkan atau men-tap kartu SmartCard di portal pintu masuk, maka portal otomatis mengirim data nomor kendaraan dan jam kedatangan kendaraan pada database.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Setelah berhenti di terminal kedatangan, maka kondektur akan melaporkan jumlah penumpang yang turun pada operator. Dan, selanjutnya operator menginput data jumlah penumpang guna melaporkan jumlah penumpang. Pun, ketika kendaraan keluar, secara otomatis akan ditampilkan data seperti nama bus, jam keberangkatan, trayek, tujuan, masa uji berlaku, dan lain-lain.

Sedangkan penggunaan uang elektronik atau cashless, kata , bertujuan memberikan efisiensi, rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam melakukan proses transaksi utamanya di Nganjuk. Sistem ini salah satunya menggunakan jaringan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Jatim.

Dengan sistem tersebut, maka penumpang yang telah memilih rute perjalanan pada aplikasi hanya tinggal melakukan scan barcode. Otomatis tertera nominal rupiah yang harus dibayarkan. Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan mobile banking Bank Jatim ataupun bank lain, serta aplikasi finansial teknologi lainnya seperti Ovo, Go-pay, dan lain-lain

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

“Sistem SmartCard ini juga menjamin ketepatan waktu perjalanan kendaraan angkutan umum, yaitu terhadap waktu kedatangan dan keberangkatan kendaraan atau bus. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan keamanan kenyamanan penumpang, juga aksesibilitas terhadap kendaraan yang melayani rute atau trayek, serta membantu merekam data pergerakan kendaraan dan penumpang secara elektronik di Terminal Tipe B se-Jatim,” katanya.

mengatakan, sistem ini telah dipersiapkan sejak dua tahun lalu sebelum Pandemi Covid-19. Saat itu, dirinya secara khusus meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan Jatim untuk membuat sistem yang bisa memastikan tarif angkutan, trayeknya, jenis angkutan, jam keberangkatan, hingga jumlah penumpang secara realtime.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Tidak hanya memudahkan para penumpang, tapi sistem digital seperti ini diharapkan memudahkan para sopir angkutan dalam menjalankan pekerjaannya. Sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang pun akan terjaga.

“Saya juga turut mengapresiasi penerapan ekosistem digital ini karena tidak dimulai dari terminal tipe B di kota besar seperti Surabaya atau Malang, tapi dimulai dari Nganjuk. Artinya, transformasi digital ini sesuatu yang sudah memungkinkan kita akses dan kita implementasikan bersama,” katanya.

Terkait penerapan cashless, jelas , sudah semestinya diterapkan dan diseminasikan di semua sektor. Penggunaan electronic money (e-money), kata dia, telah menjadi bagian dari proses transaksi di berbagai sektor kehidupan dan di seluruh dunia.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

“Transformasi digital adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan. Kemudahan transaksi pembayaran secara digital ini sangat mendukung aktivitas kegiatan masyarakat. Peran serta Bank Jatim sebagai bank-nya masyarakat Jatim ini diharapkan mendorong kemajuan perkembangan ekonomi lebih baik, serta ikut menjadikan transportasi umum di Jatim menjadi lebih maju seiring perkembangan teknologi yang lebih modern,” imbuhnya.

Bupati Nganjuk, H. Marhaen Djumadi, menyampaikan terima asih kepada Gubernur Jatim dan jajarannya karena yang dulunya dikelola Pemkab Nganjuk, saat ini telah beralih dikelola dan berubah menjadi lebih baik dan luar biasa.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

“Sekali lagi terima kasih dan ini jadi motivasi kami di Kabupaten Nganjuk untuk selalu mengikuti program-program yang luar biasa dari Provinsi Jatim yang inovasinya luar biasa. Saya harap ini bisa diadopsi dan direplikasi oleh Dishub Kabupaten Nganjuk bagaimana retribusi telah dilakukan digital dan mempermudah masyarakat,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Nyono, mengatakan bahwa terminal merupakan suatu bagian komponen dari sistem transportasi yang berfungsi sebagai tempat perpindahan penumpang atau barang, pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian sistem sirkulasi penumpang dan kendaraan dari tempat asal ke tempat tujuan.

Kondisi terminal saat ini, lanjutnya, secara umum operasionalnya masih belum optimal dan belum memberikan pelayanan secara baik kepada masyarakat serta masih kurangnya pengetahuan SDM terhadap sistem informasi atau teknologi. Untuk itu, diperlukan sistem informasi yang mengatur pelayanan angkutan penumpang umum di terminal.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

"Penerapan sistem Smartcard dan ini menjadi awal dari penerapan sistem transportasi darat di Jatim secara elektronik. Dengan adanya sistem SmartCard dan Cahsless ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, aman, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman sebagaimana yang diamanatkan di dalam 5 Citra Manusia Perhubungan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga membagikan paket sembako kepada 25 orang tukang becak serta meninjau pelaksanaan donor darah yang ada di . Usai acara, Gubernur juga melakukan penanaman Pohon Pule di area taman terminal. Turut hadir jajaran Forkopimda Kab. Nganjuk, Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol. Latief Usman, Direktur IT dan Operasional Bank Jatim Tonny Prasetyo, serta Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO