Ini Tanggapan Bupati Lamongan Terkait 10 Warganya yang Ditangkap Kepolisian Turki

Ini Tanggapan Bupati Lamongan Terkait 10 Warganya yang Ditangkap Kepolisian Turki Bupati Lamongan saat menanggapi 10 warganya yang ditangkap Kepolisian Turki. foto: Haris/BangsaOnline.com

LAMONGAN (BangsaOnline) - Pemkab Lamongan akhirnya angkat bicara soal diamankannya 10 orang WNI asal Lamongan oleh pihak otoritas Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Bahkan Pemkab Lamongan mendesak pemerintah Pusat untuk memulangkan warga Lamongan ini.

Ditemui wartawan di Pendopo Lokatantra usai menghadiri acara Pelantikan Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) Lamongan, Fadeli mengatakan kalau pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai keberadaan 10 warga Lamongan yang ditangkap oleh otoritas keamanan Turki tersebut. Dikatakan oleh Fadeli, jika memang ke 10 warga Lamongan tersebut tidak bersalah apa-apa, maka pihaknya meminta agar mereka bisa segera pulang ke rumah masing-masing di Lamongan.

Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Peringatan Hari Ibu ke-96

"Jika memang mereka ini tidak bersalah apalagi tidak terbukti ada kaitannya dengan ISIS maka Pemerintah Kabupaten Lamongan akan berupaya memulangkannya ke rumahnya masing-masing," ungkapnya.

Dikatakan oleh Fadeli, pihaknya akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengetahui siapa warga Lamongan yang kini ditangkap di Turki tersebut, termasuk untuk mengetahui dengan maksud apa warga tersebut berada di Turki. Fadeli berharap agar warga Lamongan tersebut belum masuk dalam jaringan apapun sehingga ketika pulang kembali ke Lamongan pun juga tidak terjadi ada apa-apa.

"Hanya saja kita masih harus menunggu prosesnya seperti apa", ujar Fadeli.

Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi

Kalau keberangkatan warga Lamongan ini untuk berjihad, maka harus dipandang melalui jihad yang mana.

"Oleh karena itulah pemkab akan lakukan koordinasi dengan Ormas baik NU; Muhamadiyah; MUI untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang apa arti jihad itu sendiri," jelasnya.

Selanjutnya pemkab akan lakukan pembinaan perangkat mulai dari tingkat RT hingga Kecamatan dengan maksud agar tidak dengan mudah memberi surat keterangan jalan baik ke daerah lain maupun ke luar negri.

Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah

"Minimal tau tujuan dan kemana perginya," akunya.

Lamongan. "Kami menghimbau dan berharap kepada warga yang akan bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri agar ada tujuan yang jelas, kemana dan mau apa," akunya.

Dan dalam waktu singkat Pemkab dibantu Polri / TNI akan lakukan operasi kependudukan berupa Oprasi Yustisi.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru

"Langkah preventif ini akan dilakukan untuk menertibkan data kependudukan," tandasnya

Sebelumnya, hasil pendalaman yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) terhadap Lurah Blimbing/Paciran Toha Mansur, disebutkan sekitar pertengahan Februari 2015, Ririn Andriani beserta tujuh orang anaknya meninggalkan rumahnya, berpamitan ke Banyuwangi.

Ririn Andriani sendiri menuju Banyuwangi diantar oleh Tiara, adik iparnya yang juga istri dari Muhammad Hidayah, terduga teroris yang tertembak mati di Tuluangagung.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK

Namun kemudian muncul informasi Ririn beserta anggota keluarganya ditangkap kepolisian Turki.

Dikatakan oleh Toha Mansur, berkembang informasi di Kelurahan Blimbing bahwa suami Ririn, yang telah lebih dahulu pergi meninggalkan rumah, di duga telah berada di Syiria.Sedangkan ketujuh anak Ririn itu adalah Agha Rustam Rohmatullah, ALya Nur Islami, Qorin Munadiyatul Haq, Ikrimah Waliyurrohman, Jauza Firdausi Nuzula, Nayla Syahidah dan Abdurrahman Umarov.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO