PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karang Manggis Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah dan Pengasuh Ponpes Sumber Sari Desa Rek Kerek, Kecamatan Palengaan, KH. Badrus Sholeh Holil melakukan vaksinasi langsung di depan santrinya dan masyarakat umum. Hal ini dilakukan saat peresmian Pesantren Tangguh Bencana (Santana), Jumat (1/10).
Kedua pengasuh itu rela melakukan vaksin di muka umum yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.
Baca Juga: Cegah Ditempati PKL, Satpol PP Pamekasan Pasang Tali Pembatas di Area Monumen Arek Lancor
"Saya sangat terharu, RKH. Mohammad Qoyyim Hamzah yang sudah divaksin, vaksin berikutnya barusan minta disaksikan di atas panggung dan kita (Forkopimda, red) ada di belakang beliau untuk menyaksikan," kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Tamam-sapaan Bupati Pamekasan itu juga memberikan bantuan terhadap para santri dan pengasuh pondok pesantren.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta masyarakat sadar tentang pentingnya vaksin sebagai ikhtiar memutus penyebaran Covid-19. Apalagi, para ulama dan pengasuh pesantren telah memberikan edukasi langsung kepada masyarakat.
Baca Juga: Jasad Pemancing yang Hilang di Perairan Ambat Pamekasan Ditemukan oleh Nelayan Setempat
"Tujuannya adalah biar masyarakat yakin bahwa vaksin ini aman dan halal serta membangun herd immunity atau kekebalan dalam tubuh kita masing-masing," tandasnya.
Dikatakannya, pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap kesehatan dan ekonomi masyarakat lantaran wabah ini tidak menginginkan manusia berinteraksi secara langsung. Karena penularan Covid-19 bisa terjadi melalui mulut, hidung, dan mata. Sementara manusia hakikatnya harus berinteraksi secara langsung.
"Setelah vaksin masif, dan masyarakat mau divaksin, ekonomi kita akan bangkit. Sehingga kehidupan normal baru akan berjalan," terangnya.
Baca Juga: Penderita HIV/AIDS di Pamekasan Terus Meningkat, ini Langkah Dinkes
Dia berharap, masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara sungguh-sungguh untuk melindungi diri sendiri, keluarga, masyarakat sekitar, serta para pengasuh pesantren agar terhindar dari Covid-19.
"Setelah melalui jalur santana atau prokes, harapan kita terus mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan istighotsah dan ibadah-ibadah yang lain serta berdoa mudah-mudahan pandemi ini segera hengkang dari Pamekasan, Indonesia dan dunia," pungkasnya. (pmk1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News