Pemkab Gresik Pastikan Penanganan Banjir Kali Lamong Teratasi

Pemkab Gresik Pastikan Penanganan Banjir Kali Lamong Teratasi Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, didampingi Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito, saat panen padi di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE.com

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, dan wakilnya, Aminatun Habibah, membeberkan progres penanggulangan banjir luapan kepada warga di Kecamatan Cerme.

Hal tersebut disampaikan saat agenda di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Selasa (5/10). Pada kesempatan itu, Wabup Aminatun Habibah mengatakan bahwa masalah banjir luapan menjadi fokus pemerintah daerah yang tertuang dalam program Nawa Karsa.

"Saat ini sudah dimulai penanggulangan banjir . Pembebasan lahan dan normalisasi sudah dimulai. Ini sebagai salah satu usaha, sehingga ketika musim hujan tidak banjir. Jadi panjenengan tandur niku tenang (jadi bapak/ibu kalau tanam padi bisa tenang)," ujar Bu Min, sapaan akrab Wakil Bupati Gresik.

Ia memaparkan, pengerukan yang saat ini tengah dilakukan bertujuan agar sungai tidak semakin dangkal. Dengan demikian, debit air yang mampu ditampung saat musim hujan lebih banyak, sehingga tidak sampai meluber ke permukiman maupun area sawah.

"Ini sudah menjadi keinginan Pak Bupati dan saya. selain dikeruk, juga dibuatkan sudetan untuk mengisi waduk-waduk yang nantinya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian waktu musim kemarau," paparnya.

Dalam kegiatan itu, para petani Desa Sukoanyar menyampaikan permasalahan yang dihadapi, yaitu masalah pengairan, banjir, dan hama tikus. Menanggapi hal tersebut, Bupati Gresik menyarankan kepada para petani untuk memanfaatkan perkembangan teknologi.

"Anak-anak SMK kita ini pintar-pintar, langganan juara lomba robot. Karena itu, kemarin saya sudah ketemu dengan anak-anak SMK Gresik untuk dibuatkan robot pengusir tikus," ujar Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik.

"Dengan usaha yang beriringan antara cara tradisional dan cara modern ini, diharapkan masalah hama tikus bisa dikendalikan," katanya menambahkan.

Kegiatan merupakan program Dinas Pertanian (Disperta) Gresik berupa dalam rangka memberikan motivasi serta mendengar langsung persoalan dihadapi petani. 
Pada kegiatan tersebut diberikan juga bantuan kepada Kelompok Tani Desa Sukorejo. Sejumlah bantuan itu yakni, traktor roda 4, jaringan irigasi desa, jalan usaha tani, dan rumah burung hantu (rubuha).

"Sejatinya, kesejahteraan para petani jadi target kita. Sukses panen, harga stabil. Itu sudah menjadi kebahagiaan bagi Pemerintah Daerah," ucap Gus Yani.

Kegiatan dimulai dengan panen padi di Desa Sukoanyar, ini merupakan panen padi yang ketiga. Sementara Camat Cerme, Suyono, memberikan laporan terkait sektor pertanian di wilayahnya. 

Secara keseluruhan, luas lahan pertanian di Kecamatan Cerme 6.668 hektar, produksinya 34.788 ton. Nantinya, potensi sektor pertanian di Kecamatan Cerme diyakini akan meroket apabila masalah pengairan dan banjir teratasi. (hud/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO