PASURUAN, BANGSAOLINE.com - KH Fahmi Amrulloh (Gus Fahmi) dan KH Fawaid menggelar diaog seputar Hari Santri Nasional (HSN) dan kepedulian pada jam'iyah di Ponpes Al-Aula, Kombangan, Bangkalan, Kamis (7/8).
Dalam dialog itu, Gus Fahmi membahas peranan santri bersama nahdliyin dalam berjuang memerdekakan Indonesia, yang diawali perang Arek-Arek Suroboyo, hingga akhirnya muncul Fatwa Resolusi Jihad oleh Hadratussyeikh KH. Hasyim 'Asy'ari dan para ulama se-Jawa Madura.
Baca Juga: Dihadiri Gus Fahmi, Paslon Mubarok Targetkan Menang Mutlak di Trowulan
"Kini sangat perlu sebuah ide Resolusi Jihad Jilid Dua, meski bukan perang melawan Tentara Belanda. Jihad kali ini untuk menguatkan NKRI dan membela rakyat jelata, itu sama perjuangan juga," ujar Gus Fahmi, Ketua Umum Barisan Gus dan Santri (Baguss).
Karena itu, Gus Fahmi berpesan kepada para alumni pesantren khususnya kepada Alumni Tebuireng, agar segera berkonsolidasi, merapatkan barisan untuk merefresh kembali marwah resolusi jihad. Sebab perjuangan santri itu tidak boleh berhenti sampai di sini, justru harus bekerja keras untuk berkontribusi dengan berbagai metodologi dan multistrategi.
Menurutnya, santri harus berkiprah di semua bidang, mulai politik, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
"Teladan para pendahulu harus menjadi pegangan sampai mati. Contoh Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai Wahid Hasyim, bahkan Gus Dur Presiden RI," paparnya.
Ia berharap kalangan santri bisa mengambil teladan para pengasuh pesantren, kiai, ustadz, bahkan para murabbi, agar dijadikan rujukan dan andalan dalam perjuangan para Alumni Tebuireng.
Sedangkan Sekertaris Jenderal Baguss, Mohamad Yusuf Hidayat atau Cak Yusup mengajak kepada Alumni Tebuireng supaya menguatkan lagi silaturahim dengan cara menggelar pertemuan usai pandemi.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
"Berawal dari Tebuireng untuk Indonesia. Kesuksesan perjuangan arek-arek Suroboyo tidak lepas dari peranan Tebuireng," jelasnya.
Menurutnya, Alumni Tebuireng akan menginisiasi pertemuan dengan mengudang para kiai, akademisi, seniman, dan politikus. Tujuannya, merumuskan ide-ide esensial demi melanjutkan perjuangan dan pemikiran KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU.
"Bahkan jika bisa undang semua ormas dan semua partai. Dudukkan mereka untuk melanjutkan perjuangan Kiai Hasyim As'ari, bagaimana menjadikan Indonesia sejahtera dan damai. Damaikan mereka yang sedang berseteru, bahkan jika bisa ketemu Pak Jokowi," pungkas Yusuf. (afa/ns)
Baca Juga: Labelisasi, Upaya LTM PCNU Sumenep Amankan Aset Masjid NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News