PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Lao Fashion Week adalah sebuah festival fashion tahunan yang diadakan di negara Laos, tepatnya di Vientiane, sejak 7 tahun lalu. Acara ini diikuti oleh desainer dari negara-negara di Asia seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, hingga Jepang.
Satu-satunya desainer asal Indonesia yang turut dalam acara ini adalah Embran Nawawi. Pria asal Surabaya ini sejak tahun 2015 selalu berpartisipasi menampilkan fashion dan batiknya.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Namun untuk tahun 2020-2021, Lao Fashion Week ditiadakan karena pandemi. Tetapi tahun 2022 nanti, akan kembali digelar secara hybrid.
Kisah Embran Nawawi di ajang ini dimulai dari postingan photo fashion di Facebook pada tahun 2015 lalu. Foto itu dikomen dan di-directed message (DM) oleh agen fashion dari Vietnam sebagai perkenalan.
Selang satu minggu kemudian, ia diminta mengisi data dan mengirimkan portofolio untuk diseleksi. Singkat cerita, Embran Nawawi dipilih sebagai salah satu desainer yang diundang khusus di ajang Lao Fashion Week 2015 di bulan September. Ia diminta menampilkan mens fashion menggunakan batik Pamekasan.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Sejak saat itu, Embran Nawawi selalu hadir di Lao Fashion Week. Ditambah lagi, ia mendapat gelar sebagai Senior Designer Lao Fashion Week yang diharapkan selalu hadir di ajang tersebut.
Embran Nawawi membenarkan ia kembali mendapat undangan untuk tampil di Lao Fashion Week 2022 yang akan diselenggarakan di bulan Februari mendatang.
"Saya mengusung konsep besar Think Earth yang mana Lao Fashion Week mulai menyinggung perubahan iklim, kondisi alam, dan segala hal berkaitan dengan sustainable dari sisi desainer," kata Embran Nawawi kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (17/10/2021).
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
Terkait konsep Think Earth, ia akan menampilkan koleksi terbarunya yang mengusung upcycle bertema The Earth Guardian (Penjaga/Pelindung Bumi). Ada 6 koleksi fashion yang dibawanya, dengan merombak atau Upcycle dari 3 buah jas lama yang dipadu dengan kain lipits, tenun, dan batik seperti biasanya.
Konsep The Earth Guardian akan mengacu kepada fashion fantasy dengan penegas bentuk jas yang di-upcycle dan detil pleats serta batik sebagai unsur fashion dan etnik Jawa Timur.
Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan 10 Kios di RSUD Smart Pamekasan, Pasien Sempat Panik
"Lao Fashion Week 2022 membawa pesan besar sutainable fashion dengan mengangkat upcycle serta batik untuk mengingatkan kita untuk menjaga bumi yang dimulai dari fashion yang kita punya dengan upcycle dan batik sebagai tekstil asli Indonesia," tutur desainer yang dalam setiap karyanya selalu memakai batik tulis Pamekasan tersebut.
Merepresentasikan karya terbarunya itu, Embran Nawawi membuat photo fashion untuk promosi di Kota Vientiane, Laos dengan konsep modern, dari lantai 20 Royal Tulip Hotel Darmo Surabaya. Dengan pemandangan Kota Surabaya di malam hari yang diumpamakan sebagai pesawat penjaga bumi dari ketinggian sedang memantau bumi.
Salah satu koleksinya memadukan rok lipit, jas separo yang ditegaskan dengan kemben batik, terlihat tegas. Dari teknik foto malam hari yang dibuat oleh Zaldy Ogawa dan make up lean + slick Hana Ogawa, Ivory yang memperagakan fashion tersebut terlihat tegas, cantik, dan powerful sebagai The Earth Guardian. (pmk1/ian)
Baca Juga: Lima Orang Sekeluarga Tewas dalam Sumur di Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News