Belajar Kelola Limbah Tinja, Pemkot Payakumbuh Terbang ke Lamongan

Belajar Kelola Limbah Tinja, Pemkot Payakumbuh Terbang ke Lamongan Sekretaris Dinas Perkim Lamongan, Siti Zulkhah, saat mengajak Tim dari Pemkot Payakumbuh, Sumatra Barat, melihat IPLT di Dapur Utara Kelurahan Sidokumpul.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh, Sumatra Barat, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) , Selasa (19/10). Tujuan kedatangan tim dari Dinas Perkim Kota Payakumbuh itu untuk belajar pengelolaan limbah tinja yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan.

Tim yang dipimpin langsung Kepala Dinas Perkim Kota Payakumbuh, Marta Miranda, diterima oleh Sekretaris Dinas Perkim Lamongan, Siti Zulkhah dan Kepala UPT IPLT, Moh. Zaini.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK

Dalam kesempatan itu, Siti Zulkhah memaparkan tentang keberadaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dimiliki sebagai langkah antisipasi untuk mengatasi limbah domestik yang tidak hanya menjadi problem masyarakat, tapi juga pemerintah daerah. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) IPLT itu berada di Dapur Utara Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Lamongan.

"Seiring dengan program jambanisasi yang dilaksanakan , kita terus melakukan sesuatu termasuk adanya IPLT ini. Kita membantu masyarakat agar tidak kesulitan untuk membuang limbah tinja," ujarnya, Selasa (19/10).

Air limbah domestik yang dimaksud adalah air limbah permukiman yang terdiri black water dan grey water. Black water, kata Zulkhah, adalah air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari tinja manusia, urine, dan air pembersih, sedangkan grey water adalah air limbah domestik yang berasal dari cucian dapur dan pakaian.

Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat

Ia juga menyebutkan tantangan sanitasi di , seperti pengelolaan air limbah domestik dengan system on-site individual (tangki septic) di masih mencapai 62 persen. Sedangkan yang menggunakan sistem komunal (MCK,MCK++) sebesar 2,3 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Kota Payakumbuh, Marta Miranda, mengaku tertarik dengan inovasi yang dilakukan . Marta menilai, pemerintah setempat sukses dalam penataan lingkungan dan pengelolaan sampahnya.

"Sebenarnya, IPLT di tempat kami sudah ada. Hanya saja Lamongan lebih hebat, mampu mengelola limbah tinja manusia menjadi pupuk. Terkait pengelolaan secara produktif, ini yang akan kami pelajari dan kembangkan di Payakumbuh, yang jelas banyak pengetahuan yang kami peroleh dari Lamongan," kata Marta.

Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur

"Saya kagum dengan Lamongan, selain kotanya bersih, penataan lingkungan juga sangat bagus. Ini yang akan kami kembangkan demi kemajuan Kota Payakumbuh," ucap Marta. (qom/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO