Prihatin, Kapolresta Sidoarjo Jenguk Warga Penderita Tumor Mata di Krian

Prihatin, Kapolresta Sidoarjo Jenguk Warga Penderita Tumor Mata di Krian Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo saat membesuk Fungki Suderajat.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Adanya warga Sidoarjo yang tinggal di kos Dusun Bantengan, Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian sedang sakit tumor di bagian mata, mengundang kepedulian serta keprihatinan Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.

Di tengah guyuran hujan, Kombes Pol Kusumo gerak cepat membesuk Fungki Suderajat (28), warga Bantengan, Barengkrajan yang mulai 2018 mengalami sakit tumor di bagian mata, didampingi Kapolsek Krian Kompol Mukhlason.

Fungki Suderajat tinggal bersama dua adik dan ibunya, Astri Lilik Astika di sebuah kamar kos di Dusun Bantengan. Saat dijenguk , Fungki terbaring di lantai beralaskan kasur itu.

“Kami sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat, ada warga di Barengkrajan, Krian yang menderita sakit tumor membesar di bagian mata. Karenanya sebagai wujud kepedulian Polri pada masyarakat, kami datang membesuk dan memberikan bantuan,” ujar Kusumo.

Melalui kesempatan itu, ia berharap sakit yang dialami Fungki segera diberi kesembuhan dan sehat kembali. Serta keluarga diberi ketabahan dalam menjalani ini semua. “Dari sini kami akan bahas dengan pemerintah maupun pihak terkait, untuk membantu pengobatan yang bersangkutan,” imbuhnya.

Menurut penuturan Astri Lilik Astika, ibunda Fungki, pada 9 Desember 2019, sakit tumor yang dialami putra pertamanya itu baru ditangani operasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Setelah itu, tumor muncul kembali hingga seperti kondisi sekarang. Ia pun memutuskan pengobatan rawat jalan ke rumah sakit dikarenakan terkendala biaya.

“Untuk biaya berobat pun kami harus mencari pinjaman ke sana kemari. Termasuk biaya iuran BPJS Kesehatan terhenti beberapa bulan karena tidak ada biaya. Kini kami hanya bisa pasrah, semoga ada keajaiban dari Allah,” ungkapnya.

Didatangi , bagi Astri Lilik Astika, menjadi sebuah harapan besar bahwa masih ada yang peduli atas apa yang dialaminya. Tinggal di kamar kos sempit, harus menjadi orang tua tunggal dengan menanggung beban berat sebagai buruh cuci pakaian. Guna menghidupi ketiga anaknya yang salah satunya mengalami sakit tumor.

“Kepedulian dari Pak menjadi penyemangat kami kembali. Semoga beliau diberi keberkahan dan selalu dilindungi Allah dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya. (cat/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO