TULUNGAGUNG (BangsaOnline) - Puluhan rumah di Dusun Rowosapen, Desa Majan Kecamatan Kedungwaru, yang hanya berjarak 1 km dari Kota Tulungagung, belum mempunyai listrik.
Tatik, satu warga Rowosapen mengatakan, sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Rowosapen, masih menggunakan listrik curah, yakni satu meteran listrik, digunakan untuk beramai-ramai. “Itupun menggunakan pulsa,” ungkap Tatik.
Baca Juga: Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia
Akibatnya, warga Rowosapen hanya bisa menggunakan listrik pada malam hari. Sementara pada siang hari, mereka tidak bisa menggunakan listrik sama sekali. “Tiap bulan ditarik iuran Rp 25 ribu. Kalau malam cuma digunakan untuk lampu dan televisi, selebihnya ndak boleh, makanya kami bingung, mbok yo pemerintah itu memperhatikan,” keluhnya.
Tatik bersama warga lain berharap, pemerintah memperhatikan. Sejauh ini menurutnya, PLN tidak mau memberikan sambungan listrik baru, karena tidak ada penambahan tiang listrik baru di sekitar Rowosapen. Kepala Desa Majan, Purwoto belum bisa dikonfirmasi karena mengikuti kegiatan di Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News