Ngeri, di Kediri Ditemukan 182 kasus DBD, Mas Dhito: Jangan Sampai Jadi Ancaman Baru

Ngeri, di Kediri Ditemukan 182 kasus DBD, Mas Dhito: Jangan Sampai Jadi Ancaman Baru Petugas kesehatan saat berada di ruang perawatan pasien demam berdarah. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di tengah masa pandemi Covid-19, masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti. Pasalnya, hingga bulan November 2021, di sudah ditemukan sebanyak 182 kasus. Ini tentu mengerikan.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan kasus DBD ini. Apalagi, saat musim penghujan rawan adanya genangan air yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang.

Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri

"Jangan sampai demam berdarah ini menjadi ancaman baru di tengah masa pandemi covid ini," kata Mas Dhito, sapaan akrab putra Menseskab Pramono Anung itu, Jumat (12/11/2021).

Untuk mewaspadai ancaman penyebaran DBD, mengatakan pemerintah melakukan upaya preventif. Ia mengajak masyarakat untuk tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Pastikan lingkungan bersih dan tidak banyak genangan di tempat-tempat sampah, dan tempat lain yang berpotensi timbulnya genangan," tuturnya.

Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan , dr. Ahmad Khotib, mengungkapkan dari 182 kasus DBD, 2 di antaranya pasien meninggal dunia. Karena potensi ancamannya yang tinggi di musim penghujan ini, DBD memang harus terus diwaspadai.

"Memang sekarang belum meningkat, namun potensinya sangat tinggi. Karena tahun lalu puncak demam berdarah terjadi pada musim penghujan," terangnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melakukan perilaku hidup sehat serta menjalankan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).

Baca Juga: Terungkap Motif Sesungguhnya Keluarga yang Dibunuh di Ngancar Kediri

Khotib berharap, para Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang ada di desa-desa, terus aktif.

"Yang kita harapkan adalah kader jumantik ini selalu survei ke rumah-rumah agar tidak ada jentik-jentik yang tumbuh," tutupnya. (uji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO