>>>>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Dr. KH. Imam Ghazali Said. SMS ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<<<<
Pertanyaan: Assalamualaikum Wr. Wb. Kiai Imam yang saya hormati, saya ingin belajar ikhlas. Belum lama ini saya ditinggal anak putri satu-satunya yang baru berumur 5 tahun yang sangat kami sayangi.
Baca Juga: Saya Dilamar Laki-Laki yang Statusnya Pernah Adik, Keluarga Melarang, Bagaimana Kiai?
Pertanyan kami, apakah putri saya itu masih ingat saya sebagai ibunya walau sudah di dua alam yang berbeda. Kedua, apakah ketika saya mengirimkan bacaan al-Fatihah maupun surat Yasin akan sampai pada anak saya?
Terima kasih penjelasannya Kiai. Semoga jawabannya bisa membimbing saya untuk ikhlas.
Wassalamualaikum Wr. Wb. (Ippung ...@gmail.com)
Baca Juga: Istri Tak Penuhi Kebutuhan Biologis, Saya Onani, Berdosakah Saya?
Jawaban:
Waalaikummussalam Wr.Wb. Ibu Ippung yang saya hormati, pertama saya ikut berbelasungkawa meninggalnya putri ibu satu-satunya. Semoga Allah SWT mengampuni dosanya dan menerima amal baiknya.
Melihat apa yang ibu sampaikan, saya bisa memahami, kiranya agak berat untuk tabah dan ikhlas, jika seseorang ditinggal wafat oleh putra atau putrinya seperti yang ibu alami. Tapi jika berkenan merenung, bahwa kita sendiri, anak-anak, harta, dan yang lain adalah titipan Allah, "bukan milik kita".
Baca Juga: Rencana Nikah Tak Direstui karena Weton Wanita Lebih Besar dan Masih Satu Buyut
Karena itu, jika Allah menghendaki untuk mengambil anak ibu, tentu ibu harus mengikhlaskan dan sabar atas kepergiannya. Allah berfirman: "Kita ini milik Allah, dan kita akan kembali kepadaNya". (Qs. al-Baqarah: 156).
Kehilangan atau wafatnya anak yang masih berusia 5 tahun, itu adalah ujian berat. Bagaimanapun ibu harus bersabar. Toh... jika ibu tidak sabar, anak itu tak akan kembali hidup. Jika ibu sabar dan ikhlas, putra atau putri ibu itu akan menjadi "tameng dan penghalang" tersambarnya api neraka ke sekujur tubuh ibu.
Rasul saw bersabda: " Perempuan mana pun yang rela 3 putra-putrinya wafat, maka mereka akan penghalang atau tutup bagi ibunya dari sambaran api neraka". (Hr.Muttafaq 'alaih). Dalam riwayat lain, 2 atau 1 putra/putri.
Baca Juga: Hati-Hati! Seorang Ayah Tak Bisa Jadi Wali Nikah jika Anak Gadisnya Hasil Zina, Lahir di Luar Nikah
Kesabaran dan keikhasan ibu dalam melepas putra-putri yang wafat akan membuahkan hasil nanti di alam kubur dan akhirat.
Hubungan ibu dengan anak yang sudah wafat bisa berlanjut dengan doa bacaan al-Fatihah atau doa lain atau sedekah yang pahalanya untuk almarhum anak ibu. Ibu akan dapat pahala dan anak juga mendapatkan manfaatnya yang masing-masing dapat seratus persen.
Seseorang yang sudah berada di alam kubur (alam barzakh) itu mampu melihat dan mendengar suara manusia yang ada di alam dunia. Tapi manusia yang di alam dunia tidak mampu mengetahui keadaan mereka yang di alam kubur. Karena itulah kita disunahkan untuk berziarah kubur. Mereka butuh doa kita, tetapi mereka tidak bisa menolong manusia yang ada di alam dunia.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Mintakan Ampun Dosa dan Nyekar Makam Orang Tua Non-Muslim?
Dengan demikian, putra/putri ibu itu, pasti mengenal ibu, jika berdoa dan beramal untuknya. Pengenalan akan menjadi realita, jika ibu sudah berada dalam alam yang sama dengannya. Demikian, wallahu a'lam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News