KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kondisi geografis tanah air yang tak menentu belakangan ini memicu kekhawatiran banyak pihak. Tak terkecuali Sunarto.
Ketua DPRD Kota Mojokerto itu bahkan secara terbuka mengajak warga menyiapkan kaos, pampers, sarung, dan mi instan. Warning ini ia wartakan sebagai bagian dari siaga di musim bencana seperti saat ini.
Baca Juga: Siaga Bencana, Pj Gubernur Jatim Ikuti Rakor Bersama Menko PMK dan Kepala BNPB di Grahadi
"Kalau terjadi bencana, kita tidak bisa mengharapkan pertolongan sepenuhnya kepada siapa pun. Apa yang kita perlukan jika kena musibah, kali pertama adalah makanan, kaos, pampers, dan sarung seperti ini. Dan kita siap," ujar Sunarto saat membuka giat serap aspirasi masyarakat di kediamannya Jalan Nangka, Perumahan Magersari Indah, Sabtu (11/12) petang.
Didampingi Ery Purwanti, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto, Sunarto memperlihatkan satu per satu item darurat dalam tas rangsel yang ia bawa.
"Saya ke mana-mana menyiapkan ini, makanan instan untuk jaga-jaga. Popok orang tua dan bayi, serta kaos untuk persiapan. Sarung ini yang terpenting, ini multifungsi bisa buat selimut," paparnya sambil menunjukkan barang bawaannya.
Baca Juga: 5 Kelurahan di Kota Mojokerto Terdampak Banjir, Pj Ali Kuncoro Siapkan Sejumlah Langkah Penanganan
Berdasarkan pengalaman, bantuan penanganan bencana datang dua atau tiga hari kemudian. "Ketika terjadi bencana, biasanya, bantuan datang dua atau tiga hari kemudian. Untuk menanggulangi itu kita sudah mengantisipasinya," imbuhnya.
Lanjutnya, setiap warga Kota Mojokerto diimbau menyiapkan satu tas berisi empat item.
Meski berada dilingkup geografis yang cenderung aman, Kota Mojokerto memiliki rekam jejak terkena bencana. Sekitar tahun 2005-an, daerah ini pernah diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul sungai Brangkal.
Baca Juga: Berpihak Pada Kemajuan Daerah, Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi 3 Raperda Inisiatif Dewan
Separuh lebih wilayah ini disisi selatan tergenang banjir lumpur hingga berhari-hari yang menyebabkan aktivitas masyarakat terhenti. Sunarto mengingatkan daerah Kota Mojokerto juga berada dibawah debit air Sungai Brantas. "Kalau tanggul Brantas jebol, kate ngomong opo kita," pungkasnya. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News