BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Banyuwangi kembali masuk nominasi Innovative Government Award (IGA) 2021 yang digelar Kemendagri.
Dalam kompetisi IGA 2021 itu, Banyuwangi mengajukan sebanyak 196 inovasi daerah yang meliputi berbagai bidang. Mulai inovasi bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, sosial, hingga lingkungan.
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
Dari ratusan inovasi tersebut, empat di antaranya merupakan inovasi dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Kabupaten Banyuwangi.
Inovasi tersebut antara lain Sistem Informasi dan Pengendalian (Simondal), Sistem Informasi Tata Ruang (Sitaru), Quick Response Kebinamargaan, dan Sistem Informasi Manajemen Lampu Penerangan Jalan Umum (SIMLPJU).
Kasubbag Penyusunan Program DPU CKPP Banyuwangi, Roby Kurniawan, mengatakan penghargaan IGA ini akan diberikan kepada pemerintah daerah yang melakukan inovasi dan kreativitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah secara transparan dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Saksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Data Kependudukan
Hal ini dilakukan dalam upaya peningkatan pelayanan publik, peningkatan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan daya saing daerah.
"IGA ini yang dinilai adalah inovasi yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. IGA sendiri ada beberapa kriteria, persyaratannya banyak, dan masing-masing ada poinnya," kata Roby.
Inovasi pertama milik DPU CKPP Banyuwangi, kata Roby adalah Simondal. Inovasi ini merupakan sebuah sistem informasi internal untuk memantau progres proyek fisik yang sedang dilaksanakan.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
“Di aplikasi Simondal ini, PPTK dan pengawas dapat meng-update progres proyek sejauh mana penyelesaiannya, sehingga dapat dipantau bersama,” terang Roby.
Yang kedua, lanjut Roby, yaitu Sistem Informasi Tata Ruang (Sitaru). Sistem ini berhubungan regulasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) yang di dalamnya termasuk PBG.
“Sistem aplikasi Sitaru ini untuk pelayanan masyarakat dengan memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan pembangunan gedung dan lain-lain,” jelas Roby.
Baca Juga: Pesan Adhy Karyono saat Buka Orientasi 1.695 Anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur
Yang ketiga adalah Quick Response Kebinamargaan, yaitu semacam pengaduan dari masyarakat terkait pemeliharaan jalan berlubang, pohon tumbang, dan lain-lain.
“Sementara ini pengaduannya dilakukan tanpa menggunakan aplikasi. Masyarakat bisa mengadukan adanya jalan berlubang, pohon tumbang, dan drainase yang mampet dengan menghubungi kami. Nanti kita langsung koordinasikan internal untuk bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Robby.
Dan yang keempat, kata Roby, yaitu Sistem Informasi Manajemen Lampu Penerangan Jalan Umum (SIMLPJU), yang merupakan aplikasi menerima pengaduan terkait masalah LPJU.
Baca Juga: Rakor Bersama Mendagri, Adhy Karyono Pastikan Inflasi di Jawa Timur Terkendali
“Mudah-mudahan keempat inovasi Dinas PU CKPP ini, dapat meraih penghargaan IGA 2021,” pungkas Roby. (her/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News