NGAWI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun yang berlangsung di SDN Margomulyo 1 Ngawi, Jumat (17/12). Ia berpesan kepada peserta vaksinasi agar berani dan semangat, supaya mereka tumbuh serta menjadi anak yang sehat sehingga bisa mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
"Harus berani ya, agar tubuhnya sehat dan bisa belajar tatap muka," ujarnya kepada salah seorang siswa yang mengikuti vaksin, Samuel.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
Tak hanya itu, Khofifah juga memberikan semangat kepada beberapa siswa-siswi yang antre untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19. Setidaknya, terdapat 255 siswa yang mendapatkan vaksin jenis Sinovac.
"Sakit tidak tadi?" tanya Khofifah dan langsung dijawab serentak oleh ratusan murid itu dengan kata "Tidak,". Mantan menteri sosial itu memberi memberi pujian kepada mereka. "Anak-anak SDN Margomulyo 1 memang luar biasa," tuturnya dan disambut tepuk tangan dari peserta vaksinasi.
Baca Juga: Nikahkan Anak Ke-3, Yusuf Mannagalli dengan Jihan Qonitatillah, Khofifah Gelar Pasrah Tinampi
Tak hanya di sana, semenjak dimulainya giat vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Jatim yang dimulai pada 15 Desember lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi juga telah melaksanakan vaksinasi anak sebanyak 300 siswa. Wilayah yang dipimpin Ony Anwar Harsono itu menargetkan bahwa minggu ini 2.968 anak usia 6-11 tahun sudah disuntik vaksin Covid-19.
Pemkab Ngawi menargetkan pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sebanyak 69.398 akan rampung pada pertengahan Januari 2022 mendatang. Usai peninjauan, Khofifah mengapresiasi para guru yang turut membantu dalam mensukseskan kegiatan ini.
"Saya berharap, dilakukan percepatan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun. Ada lima kabupaten/kota yang masuk kategori lokomotif inisiator dari proses pelaksanaan vaksinasi anak, usia 6-11 tahun. Satu dari lima kabupaten tersebut adalah Kabupaten Ngawi," kata Khofifah.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
Ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bakal terus melakukan percepatan vaksinasi anak, baik berbasis sekolah maupun berbasis fasilitas kesehatan (faskes), dan diharapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jatim akan segera dilaksanakan lebih luas usai vaksinasi anak tuntas.
"Pak wakil bupati tadi menyampaikan bahwa vaksinasi anak juga dilakukan di Puskesmas. Hal ini menjadi penting untuk bisa memberikan penguatan ketahanan kesehatan bagi anak-anak ketika kita ingin melakukan perluasan PTM," tuturnya.
Khofifah memaparkan, pelaksanaan PTM menjadi bagian yang sangat penting bagi proses belajar mengajar dan tidak hanya bagi siswa saja, namun juga bagi guru dan orang tua, terutama soal rasa aman dan tenang jika putra dan putri mereka telah melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: HUT Kemerdekaan RI, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Semangat Nasionalisme dan Gotong Royong
"Belum semua kabupaten/kota hari ini sudah boleh melakukan vaksinasi. Ada 21 dari 38 kabupaten/kota yang boleh melakukan vaksinasi untuk anak-anak umur 6-11 tahun. Syarat ini menjadi khusus, karena jumlah vaksinasi di Jawa Timur telah mencapai 70 persen untuk vaksinasi umum dan lansia sebanyak 60 persen," paparnya.
Ia juga berterima kasih kepada Bupati Ngawi dan wakilnya beserta Forpimda Kabupaten Ngawi yang bahu membahu melaksanakan percepatan vaksinasi Covid-19. Khofifah kembali berharap, pihak terkait tak hanya memaksimalkan vaksinasi bagi masyarakat umum dan lansia saja, tapi juga dapat melakukan percepatan vaksinasi bagi anak.
"Karena memang pembelajaran tatap muka ini memberikan efektivitas yang bagus dalam capaian akademik anak-anak kita. Terima kasih semuanya anak-anak, semangat belajarnya ya," ucap Khofifah.
Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, DPPTK Gelar ‘Ngawi Job Fair 2024’
Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, pun berharap dengan giat vaksinasi anak-anak di wilayahnya dapat mencapai target seperti yang telah ditentukan. Senada dengan Gubernur Jatim, Dwi juga berharap dengan adanya PTM, anak-anak dapat kembali melakukan aktivitas belajar seperti sediakala.
"Seperti yang kita targetkan bersama, agar segera anak-anak bisa mendapatkan hak untuk mendapatkan pembelajaran kembali sesuai dengan apa yang distandartkan. Terima kasih ibu gubernur," kata Dwi.
Dalam agenda tersebut, Khofifah didampingi oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dan wakilnya, Dwi Rianto Jatmiko; Kepala Dindik Ngawi, Sumarsono; dan Dinas Kesehatan Jatim, Erwin; serta Dinas Kesehatan Ngawi, Yudono. (*)
Baca Juga: Berhasil Capai UHC, Pemkab Ngawi Tunjukkan Komitmennya Melalui Mal Pelayanan Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News