KMP Rafelia Tenggelam, Wali Murid di Gresik Minta Dispendik Stop Tour Ke Bali

KMP Rafelia Tenggelam, Wali Murid di Gresik Minta Dispendik Stop Tour Ke Bali HM Khozin, salah satu wali murid.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tenggelamnya KMP Rafelia di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Jumat (4/6) sekitar pukul 13.00 WIB, membuat orang tua murid yang memiliki anak sekolah baik di SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas), di Kabupaten , jadi was-was.

Sebab, sudah menjadi tradisi di setiap pasca kelulusan siswa atau kenaikan kelas, baik di tingkat SD, SMP dan SMA selalu mentradisikan plesir (tour) ke Pulau Dewata, Bali. Terlebih, sekolah-sekolah negeri yang dikenal favorit.

Karena itu, wali murid mendesak agar sekolah-sekolah tahun ini menghentikan tour ke Bali. "Saya sebagai orang tua murid jelas sangat khawatir pasca musibah tenggelamnya KMP Refelia II di Pelabuhan Gilimanuk, Bali," kata H. M .Khozin, salah satu wali murid yang memiki anak sekolah di salah salah satu SMAN favorit ini.

Menurut aba Khozin, begitu sapaan akrabnya, anaknya, Taufik Muhamad tahun ini ada kegiatan tour ke Bali. Namun, pasca tragedi tragis tenggelamnya KMP Refelia II, dirinya melarang anaknya agar tidak ikut.

Dia juga meminta agar pihak sekolah anaknya tersebut membatalkan tour tersebut. Dan mengalihkan kegiatan tersebut ke tempat lain. "Kan lebih baik anak sekolah itu tournya diarahkan ke tempat-tempat yang ada nuansa pendidikan, seperti ke Jogja dan lainnya. Kan lebih manfaat keilmuannya. Lagian ke Bali apa yang bisa diambil. Kan wisatanya gak jauh berbeda dengan , wisata pantai," cetusnya.

Abah Khozin menuturkan, sebelum tragedi tenggelamnya KMP Refelia II, kejadian naas hampir menimpa keponakannya yang masih duduk di bangku SMP saat tour ke Bali se minggu lalu.

Di mana, kapal yang ditumpangi bus rombongan siswa SMP asal saat menyeberang di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, tiba-tiba angin puting beliung menerjang. "Kapalnya nyaris tenggelam sehingga mengakibatkan para penumpang pada histeris ketakutan, " ungkapnya.

Aba Khozin mengaku heran, pihak sekolah-sekolah di , baik swasta maupun negeri seakan-akan berlomba-lomba untuk mengadakan tour ke Bali, baik saat kenaikan kelas maupun saat pelulusan.

Pihak sekolah bahkan terkesan memaksa siswa harus ikut, meski orang tua siswa itu tidak memiliki biaya. Karena takut, orang tua siswa harus relah jual perabot rumah tangga atau menggadaikan barang berharga mereka.

"Ada tujuan apa di balik kegiatan ini. Ini kan gak mendidik. Saya meminta agar Dispendik melarang sekolah-sekolah mentradisikan tour siswa ke tempat-tempat yang tidak mendidik," pungkasnya.

Sekadar diketahui, KMP Rafelia II yang sedang bergerak dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dengan muatan penuh tenggelam, Jumat (4/6), sekitar pukul 12.50 WIB. Diduga kapal mengalami kebocoran, lalu miring selanjutnya kapal tenggelam.

(Baca: Lambung Kapal Bocor: 27 Truk Tenggelam di Selat Bali, Data Penumpang Simpang Siur)

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO