Ratusan Kiai dan Ulama Datangi Bupati Gresik, Keluhkan Maraknya Maksiat

Ratusan Kiai dan Ulama Datangi Bupati Gresik, Keluhkan Maraknya Maksiat Bupati - Wabup, Sambari - Qosim ketika menemui para kiai. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Maraknya tindakan maksiat di Kabupaten membuat para kiai dan ulama resah. Mereka akhirnya memutuskan mengadukan persoalan itu kepada pemerintah.

Kamis (2/6), para kiai dan ulama di Kabupaten bertemu Bupati -Wabup , Sambari Halim Radianto - Moh. Qosim. Mereka datang bersama Banser dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten .

Mereka kemudian diterima Bupati-Wabup di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati .

HM. Fathoni Muklis sebagai juru bicara rombongan kiai menyampaikan, pihaknya adalah sekelompok pengajian Masjid Jami’ . Mereka datang untuk menyampaikan keluhan tentang banyaknya masyarakat terutama remaja, menggunakan alun-alun Kota menjadi tempat berpacaran.

“Saya merasa sedih ketika selepas mengaji, saat keluar masjid menjumpai orang berpacaran sambil berangkulan di depan masjid," katanya.

Selain itu, Fathoni Muklis menyatakan keprihatinan terkait berita yang berkembang akhir-akhir ini. Adanya berita tentang darurat narkoba, berita prostitusi online, berita geng remaja putri, berita pemerkosaan.

“Bahkan saya melihat sendiri, saat ini banyak warung-warung yang berdiri di berbagai tempat, bahkan berdiri di tepi jalan utama kota ," ungkapnya.

Fathoni Muklis juga mempertanyakan peran Satpol PP yang dinilai kurang tegas memberikan sanksi kepada para pelanggar yang telah berbuat maksiat di beberapa tempat di .

“Kami minta agar Pemerintah dapat memberikan solusi dan Satpol PP bisa memberikan sanksi hukum yang lebih berat agar mereka jera, " desaknya.

Bupati - Wabup kemudian secara bergantian memberi jawaban. Terkait alun-alun kota yang dikeluhkan, Bupati mengatakan bahwa lokasi tersebut sebentar lagi akan dibangun Islamic Center. “Insya Allah akhir masa jabatan saya nanti bangunan yang merupakan pusat kegiatan Islam sudah terbangun. Bangunan itu akan mendukung keberadaan Masjid Jami’ ," kata Sambari.

Terkait warung-warung, Bupati menyatakan sudah sangat terlalu sering Satpol PP melakukan razia. Mereka memang melanggar Perda, tapi pelanggaran perda tersebut hanya berdampak pada Tindak Pidana Ringan (tipiring).

“Juga anggota Satpol PP Kabupaten tidak memadai dibanding banyaknya tugas mereka dan luas wilayah tugas. Bahkan sering ketika anggota Satpol akan melakukan razia, ternyata sudah bocor dan warungnya sudah keburu ditutup," ungkap Sambari.

Sementara Wabup Qosim meminta kepada para ulama dan Kiai untuk bersama-sama mengatasi masalah ini. “Kita selaku Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan, para ulama dan kiai yang memberikan tuntunan rohani melalui pengajian. Semoga dengan kebersamaan kita, masalah umat bisa kita selesaikan bersama. Saya minta bantuan kepada para kiai dan ulama, apabila ada hal yang kurang pantas bisa melaporkan ke saya. Via sms saja langsung kita tindak lanjuti," pungkas Qosim. (hud/rev)

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO