SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bukan saja cerdas tapi juga jenius. Bahkan sebagian besar warga NU yakin Gus Dur adalah seorang waliyullah (kekasih Allah).
Apalagi ketika wafat pun Gus Dur memberi berkah bagi kehidupan manusia. Lihat saja makam Gus Dur di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur sebelum pandemik Covid-19 (kini ditutup sementara).
Tak pernah sepi peziarah. Tiap hari ribuan peziarah mendoakan Gus Dur. Konsekuensinya, ekonomi bergerak dinamis. Mulai dari transportasi bus, kuliner dan bahkan juga infak dan sedekah. Di kotak amal makam Gus Dur setiap bulan didapatkan sekitar Rp 300 juta. Hasil infak dan sedekah para peziarah. Jadi wajar kalau sebagian besar warga NU yakin Gus Dur seorang waliyullah.
Tapi siapa sangka tokoh dunia yang hebat luar biasa itu ternyata kalah dengan orang Madura.
O ya? M Mas'ud Adnan, narator Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan pada TVBANGSA bercerita. Menurut dia, ketika itu Presiden Gus Dur bekunjung ke Malaysia. Tokoh demokrasi itu mendengar warga Madura yang tak lain para nelayan ditahan pihak aparat Malaysia karena mencuri ikan di perairan negeri jiran itu.
Gus Dur pun menyambangi mereka. Tahu Gus Dur yang menjenguk, orang-orang Madura itu langsung sungkem, cium tangan Gus Dur.
"Kita semua tahulah, orang Madura sangat takdzim pada kiai. Apalagi pada ulama besar sekaliber Gus Dur," kata Mas'ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair. .
Setelah itu terjadilah dialog.
“Benar, sampean orang Madura?,” tanya Gus Dur.
“Benar Gus, saya orang Madura,” jawab mereka.
“Loh, kok sampean mencuri ikan. Padahal orang Madura itu kan taat pada agama, pada syariah,” kata Gus Dur.
Di luar dugaan, mereka mengaku tak mencuri. Tentu dengan logika mereka yang unik.
Loh, apa alasan mereka? Kenapa Gus Dur kalah dengan mereka?
Penasaran? Tonton saja Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan di TVBANGSA Channel you tube. Selamat menonton. (tim)