Rokok Kiai Dibawa Lari Santri

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan kali ini mereview cerita tentang seorang santri di Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang. M Mas’ud Adnan – narator anekdot ini – menuturkan bahwa santri pada zaman dulu ada kebiasaan merokok ramai-ramai.

“Rokoknya hanya satu batang tapi disedot ramai-ramai,” tutur Mas'ud Adnan dalam anekdot kali ini. Biasanya, para santri, kalau minta rokok itu bilang, “Sak sedotan, Kang,”. Maksudnya minta menyedot atau mengisap sekali saja. Maka rokok itu pun pindah dari tangan ke tangan.

Nah, suatu ketika di gelapan malam ada sebatang rokok menyala. Maka seorang santri lalu mendekat. Begitu ia duduk di sebelah orang yang merokok itu si santri bilang, “Sak sedotan, Kang,” 

Orang yang sedang asyik merokok itu pun memberikan rokoknya. Santri yang baru duduk itu langsung menyedot rokok tersebut. Tapi betapa kagetnya ketika bara api rokok yang ia sedot menyala dan menerpa wajah orang yang ia mintai rokok itu. 

Ternyata orang yang dimintai rokok itu bukan sesama santri seperti yang ia kira. Melainkan Kiai Fatah, Pengasuh Pondok Pesantren Tambakberas, yang tak lain kiai dari santri tersebut.

Karuan saja santri itu kaget dan malu. Santri itu pun langsung lari tunggang langgang. Sampai ia lupa mengembalikan rokok milik Kiai Fatah.

E... rek, rokokku ojok digowo (E...., rokok saya jangan dibawa lari),” kata Kiai Fatah sambil tertawa. 

Nah, silakan tonton videonya di bangsaonline tv atau TV BANGSA di channel youtube. (mma)  

VIDEO TERKAIT