Keynote Speaker UNU NTB, Khofifah Dorong Percepatan Indonesia Jadi Global-Hub Ekonomi Syariah

Keynote Speaker UNU NTB, Khofifah Dorong Percepatan Indonesia Jadi Global-Hub Ekonomi Syariah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasan saat menjadi Keynote Speaker dalam Studium Generale Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat yang mengambil tema Ekonomi Islam dan Kemandirian Umat Menuju Arus Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Prime Park Mataram, Rabu (19/1). Foto: Humas Pemprov Jatim

LOMBOK, BANGSAONLINE.com - Indar Parawansa mengajak dunia pesantren dan perguruan tinggi keagamaan Islam untuk meningkatkan kontribusinya dalam penguatan eksosistem di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pencapaian target Indonesia sebagai global-hub dunia.

Ajakan tersebut disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam Studium Generale (UNU) Nusa Tenggara Barat yang mengambil tema Ekonomi Islam dan Kemandirian Umat Menuju Arus Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Prime Park Mataram, Rabu (19/1).

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

mengatakan, ekosistem tersebut membutuhkan dukungan kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, regulasi, branding, dan teknologi digital. Karenanya, Ia berharap civitas akademika dapat mengambil peran di setiap sektor tersebut.

( Indar Parawansa dan Rektor Dr Baiq Mulyanah menyanyikan mars NU Yahlal Wathan. Foto: Humas Pemrov Jatim)

Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar

Menurut , Indonesia adalah negara dengan peluang besar untuk menjadi Episentrum Pengembangan Ekonomi Islam Dunia. Mengutip data yang dirilis Good News From Indonesia (GNFI), mengungkapkan, pada 2020 silam Indonesia mencatatkan diri menjadi Negara Islam dengan Skala Ekonomi Terbesar dari Organization of Islamic Cooperation (OIC) Countries. Di sini, skala ekonomi Indonesia tercatat mencapai 1.088.768 juta dollar.

"Ekosistem Ekonomi Islam Indonesia sudah ada. Mahasiswa dan mahasantri pastinya bisa melihat potensi ini dan membangun sinergi yang kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi terbesar di antara negara Islam," katanya.

menyampaikan bahwa hal ini bisa menjadi titik awal bagi mahasiswa Islam untuk menjadi lebih fokus pada sektor ekonomi. Dalam hal ini, salah satunya adalah mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan civitas akademika perguruan tinggi. Di mana, perguruan tinggi Islam memiliki potensi untuk menjadi pionir tumbuhnya ekonomi di Indonesia dan dunia.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

“Jiwa entrepreneurship harus ditanamkan dan dipraktikkan. Mahasiswa dan mahasantri harus bisa menjadi bagian dari penguatan ekonomi indonesia bahkan dunia. Sering kini kita lihat para wirausaha dari kalangan santri, pesantren, dan sosiopreneur,” sebutnya.

( Indar Parawansa dan Rektor Dr Baiq Mulyanah)

Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil

Terkait industri halal menyampaikan bahwa "Proses pelembagaan Halal Center oleh perguruan tinggi akan dapat memberikan percepatan serrifikasi halal khususnya makanan dan minuman (mamin) di NTB," imbuhnya.

berharap, Halal Center ini dapat membantu percepatan sertifikasi makanan dan minuman halal. Utamanya mengingat bahwa tahun ini target BPJPH akan mensertifikasi 10 juta item produk halal.

Selain Halal Center, melanjutkan, pemasaran produk halal dapat disokong oleh penerapan digitalisasi seperti Sistem Informasi Produk Halal (Sipahala). Ini mengingat bahwa industri halal bukan hanya datang dari IKM, tapi juga UKM dan mikrobisnis.

Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan

mengimbau agar mahasiswa Islam di mana pun senantiasa membangun kebersamaan dan kerukunan. Ini, menurutnya, merupakan jalan untuk menjaga NKRI tetap utuh, aman dalam persatuan dan persaudaraan. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO