Disperindag Jember Cetak Ribuan Wirausahawan Baru

Disperindag Jember Cetak Ribuan Wirausahawan Baru Kadisperindag dan ESDM Jember Achmad Sudiyono saat memberikan motivasi kepada 100 peserta Pelatihan Training of Trainers (TOT) Bimbingan Tekhnis Peningkatan Keterampilan di Kabupaten Jember. Foto: yudi indrawan/BANGSAONLINE

Selain itu, kata Achmad, nantinya dari 100 orang peserta ini akan dibekali kertampilan dan skill yang dididik oleh para trainer handal dari Polteknik Negeri Jember. Para peserta memilih item produk yang disukai dan diminati tidak dipaksakan.

”Kalau tidak dipaksakan, mereka bisa mengembangkan kesenangan itu, tapi kalau dipaksakan mereka akan kesulitan. Misalnya, mereka tidak bisa bengkel, tapi kita paksakan diberi peralatan perbengkelan, maka ini akan menjadi mubadzir, peralatannya bisa-bisa dijual dan mereka akan menjadi pengangguran lagi,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.

Usai pelatihan, peserta tetap dikawal selama lima bulan, agar betul-betul menjadi wirausahawan andal. ”Mereka bukan hanya dibekali ilmu, tapi mereka akan dibantu peralatan dan bahan bakunya. Tidak sedikit biaya yang kami keluarkan, sekitar Rp 5 miliar lebih anggaran APBD yang kita persiapkan untuk membangkitkan para pelaku ekonomi baru di Jember. Sekarang bukan lagi musimnya hanya diberi pelatihan tanpa dibantu perlatan dan bahan yang memadai. Nanti pulangnya jadi pengangguran lagi, kalau tidak didukung dengan dengan peralatan yang memadai,” tandasnya pula.

Terkait pemasaran hasil produk yang dihasilkan, Achmad Sudiyono pemerintah dalam hal ini Disperindag akan membantu pemasarannya. Menurut Achmad, produk apapun yang dihasilkan asalkan enak, higenis cara pengepakannya, bias dijual ke toko-toko yang ada di Jember. 

“Kita perhatikan kehigeinisannya, kita perhatikan cara packing yang bagus, nanti kita bantu pemasarannya. Kita bisa pasarkan di sahabat IKM (Industri Kecil Menengah ) Politeknik Jember. Jika perlu nanti kita salurkan ke toko berjaringan yang ada di Jember. Kita sudah membuat komitmen dengan mereka (toko berjaringan) untuk membina IKM disekitar toko mereka minimal 5 IKM dan membantu pemasarannya. Jika ada toko berjaringan menolak hasil produk lokal, jelas akan kami persulit perijinannya. Jika perlu kita tutup,” tagasnya.

Berdasarkan data di Disperindag dan ESDM Kabupaten Jember, hingga saat ini sudah 4.000 lebih IKM di Jember, baik yang menghasilkan produk makanan, minuman dan handycraft. ”Coba kalau sampean buka di internet, hasil kerajinan handycraf Kab. Jember sudah tembus pasar Asia dan Eropa. Ini menunjukkan barang kita banyak diminati oleh negera luar. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kita, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO