KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri meminta pemerintah daerah setempat untuk segera mengambil tindakan terkait penambangan pasir dan batu (sirtu) di lereng Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar. Hal ini diungkapkan oleh Ketua FPRB Kabupaten Kediri, Ari Purnomo Adi, setelah meninjau kawasan tersebut bersama tim gabungan.
"Dari hasil pengecekan ini, FPRB Kabupaten Kediri mendesak kepada pemerintah untuk segara mengambil langkah-langkah strategis guna penyelamatan lingkungan dan warga terdampak," ujarnya, Selasa (1/2).
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
Peninjauan itu dilakukan sebagai tindak lanjut rapat koordinasi tanggap bencana Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu. Sebelum mengecek lereng gunung di Kecamatan Ngancar, kata Ari, tim berkumpul dulu di Kantor Kecamatan Ngancar untuk berkoordinasi.
Selanjutnya, mereka berangkat menuju titik pertama lokasi penambangan galian C yang berada di perbatasan Dusun Petungombo, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, dan Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar.
Di sana, tim tidak menemukan aktivitas penambangan sirtu. Hanya tampak bekas roda truk dan alat berat yang terlihat masih baru. Kemudian, tim menyusuri lokasi tambang dan menemukan dua alat berat yang disembunyikan di balik bukit.
Baca Juga: Kampanye di Kunjang Kediri, Cabup Dhito Bakal Perjuangkan Pembangunan SMA Negeri
"Tim juga menemukan kubangan air di bekas tambang. Juga dijumpai bekas pipa air yang sudah terputus dan bekas longsor di tebing yang masuk wilayah PDP Margomulyo dan tanah desa Sepawon," tuturnya.
Usai dari titik pertama, tim meluncur ke titik kedua di lokasi penambangan galian C di jalur lahar di Dusun Petungkobong yang berada di perbatasan Desa Sugihwaras dan Sempu Kecamatan Ngancar.
"Di tempat ini, tim juga tidak menjumpai aktivitas penambangan. Hanya menjumpai bekas galian C yang cukup dalam, alat berat yang rusak, dan bekas roda truk beserta alat berat. Warung-warung yang biasanya ramai juga terlihat tidak ada aktivitas," paparnya.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Lalu, tim meninjau jalur evakuasi bila terjadi bencana letusan gunung Kelud. Alhasil, mereka menemukan jalan yang rusak parah dan berlubang cukup dalam dan diduga kerusakan akibat dilalui truk-truk yang bermuatan berat.
Ari menyebutkan, FPRB Kabupaten Kediri mendukung upaya dari pemerintah daerah setempat untuk menertibkan penambangan sirtu beserta dampak negatifnya di lereng Gunung Kelud yang berada di Kecamatan Ngancar.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi, menegaskan bahwa langkah pengecekan di lapangan itu sebagai tindak lanjut rapat koordinasi yang digelar sebelumnya. Menurut dia, laporan ini bakal disampaikan kepada Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
"Kami hanya mengumpulkan data lapangan dan menyusun laporan hasil mitigasi, untuk secepatnya dilaporkan kepada pimpinan," kata Slamet.
Tim gabungan dalam peninjauan itu terdiri dari BPBD Kabupaten Kediri, dinas lingkungan hidup, dinas PUPR, satpol pp, TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan Ngancar dan Plosoklaten, Perhutani KPH Kediri, Cabang Dinas Kehutanan Trenggalek Wilayah Kerja Kediri. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News