JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pos penjagaan Mapolres Jombang di Jalan Wahid Hasyim diserang oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (02/02/2022). Pelaku yang datang sendirian itu tiba-tiba menyerang dan berusaha melukai petugas jaga dengan senjata tajam berupa golok.
Awalnya, pelaku mendekat ke pos jaga Mapolres Jombang dan menanyakan salah satu kerabatnya yang ditangkap dan ditahan di Mapolres Jombang. Petugas jaga pun menanyakan identitas orang itu.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Namun, secara tiba-tiba orang tak dikenal tersebut mengamuk meminta kerabatnya yang ditahan untuk segera dibebaskan. Sembari mengamuk, orang itu mengeluarkan senjata tajam yang disembunyikan di bajunya.
Beruntung, polisi jaga langsung tanggap. Pelaku yang hendak melukai petugas jaga dari Sat Samapta Polres Jombang berhasil dilumpuhkan dengan alat Sasumata.
Kejadian itu ternyata bukan sungguhan. Namun, merupakan salah satu adegan simulasi yang dilakukan oleh sejumlah personel Polres Jombang. Mereka dituntut untuk selalu waspada menyusul banyaknya kejadian penyerangan terhadap Markas Komando (Mako) Polri oleh orang tidak dikenal yang ingin berniat jahat.
Baca Juga: Satresnarkoba Polres Jombang Amankan 2 Pengedar Narkoba Beserta 81,12 Gram Sabu
"Kami memang benar-benar harus waspada, kapan pun dan di mana pun itu. Petugas jaga kami minta untuk tidak lengah terhadap siapapun," ujar Kasat Samapta Polres Jombang, AKP Mulyani.
Dijelaskan, alat Sasumata yang dibekali kepada petugas tersebut diadopsi dari senjata Jepang yang menyerupai sebuah tiang atau tongkat panjang yang dulunya digunakan oleh para Samurai Jepang guna melumpuhkan seseorang yang mengancam dengan membawa senjata tajam.
Sasumata adalah senjata kuno dari Jepang yang berbentuk tongkat panjang dan di ujungnya ada besi setengah lingkaran (berbahan besi di ujung bercabang dua mirip tanduk).
Baca Juga: Eks Brimob Polres Jombang Gelar Baksos dan Santunan Anak Yatim
"Alat ini berguna untuk menahan, menangkis, serta menjatuhkan serangan tunggal sehingga jarak kita terhadap pelaku penyerangan dalam jarak aman," ucap AKP Mulyani.
Masih kata Kasat Samapta, alat itu berguna agar anggota Polri bisa melakukan tindakan terukur untuk menangkap atau melemahkan persendian pelaku kejahatan tanpa harus melakukan penembakan.
*Senjata tersebut digunakan untuk melumpuhkan tanpa melukai lawan, sehingga cocok untuk perlengkapan dalam Sispam Mako untuk melumpuhkan orang tidak dikenal (OTK). Jika pelaku berhasil ditangkap maka kita akan bisa mengembangkan motif serta jaringannya," pungkas Mulyani. (aan/ian)
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News