Petrokimia Gresik Tingkatkan Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi Melalui Sistem dan Aplikasi Digital

Petrokimia Gresik Tingkatkan Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi Melalui Sistem dan Aplikasi Digital Petugas Petrokimia Gresik melakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi melalui penerapan aplikasi digital. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia , perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding , terus meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi melalui penerapan sejumlah sistem dan aplikasi digital. Seperti, Warehouse Management System (WMS), Sistem Scheduling Truk Online (Sistro), dan Petrokimia Port Information System (Petroport).

Direktur Operasi & Produksi Petrokimia , Digna Jatiningsih menyatakan bahwa sistem aplikasi digital ini dibangun untuk memperkuat pengawasan di seluruh jaringan distribusi yang menjadi tanggung jawab Petrokimia .

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

Mulai dari pabrik (Lini I) sampai dengan gudang di tingkat Provinsi (Lini II), selanjutnya ke gudang di tingkat Kabupaten (Lini III), kemudian diteruskan ke gudang distributor di tingkat kecamatan, hingga distributor mengirimkan ke kios-kios resmi di tingkat desa (Lini IV).

“Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab Petrokimia berjalan dengan baik dan sesuai prosedur,” ucap Digna.

Hal itu sejalan dengan program holding yang saat ini tengah meningkatkan digitalisasi proses distribusi pupuk bersubsidi melalui Distribution Planning and Control System (DPCS). Selain itu, juga sedang melakukan uji coba penebusan pupuk secara online menggunakan aplikasi Retail Management System (RMS).

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Lebih lanjut Digna menjelaskan, WMS merupakan aplikasi digital berbasis mobile apps dan web untuk pengelolaan pergudangan di Gudang Lini 1 Petrokimia . WMS dilengkapi hardware berupa tablet, monopod dan action cam, sehingga seluruh kegiatan di gudang bisa terpantau dan tersistem dengan baik.

Selain itu, WMS juga memiliki fitur yang terhubung langsung dengan Google Maps dan terintegrasi dengan Sistem Scheduling Truk Online (Sistro) Petrokimia yang secara otomatis akan melakukan manajemen antrean truk untuk meminimalisir terjadinya penumpukan antrean.

“Seluruh aktivitas dan data truk yang mengangkut pupuk akan terekam di aplikasi WMS, baik sebelum maupun sesudah proses pemuatan,” jelas Digna.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

Untuk memastikan data yang diinput sesuai dengan kondisi riil di lapangan, petugas gudang wajib melampirkan foto kondisi truk. Kemudian, serah terima antara petugas dan driver dilakukan setelah proses pemuatan selesai dan ditandai dengan berita acara yang dilengkapi digital signature. Setelah pengambilan pupuk selesai, data akan langsung terkoneksi dengan System Applicati and Product in Data Processing (SAP) .

“Dengan demikian, kita bisa meng-capture kondisi stok secara real time di seluruh area dari Lini I sampai Lini IV, baik indoor maupun outdoor (dalam perjalanan),” papar Digna.

Tidak hanya di area pergudangan, digitalisasi pengawasan distribusi juga diterapkan di pelabuhan melalui sistem Petrokimia Port Information System (Petroport).

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

Petroport memiliki fungsi pengawasan, pencatatan dan pelaporan, serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems), sehingga dapat menghilangkan potensi demurrage atau denda akibat keterlambatan proses bongkar muat.

“Dengan digitalisasi sistem yang terintegrasi, diharapkan dapat meminimalisir potensi penyimpangan dalam jaringan distribusi Petrokimia . Sehingga proses distribusi pupuk bersubsidi semakin efektif dan efisien, baik secara waktu maupun biaya,” tandas Digna.

Digna menambahkan, pengawasan terhadap penyaluran sampai dengan penggunaan pupuk bersubsidi di setiap daerah dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang terdiri dari unsur-unsur dinas terkait dan aparat penegak hukum.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

KP3 mempunyai hak untuk merekomendasikan pencabutan izin distributor melalui dinas daerah yang membawahi perdagangan apabila terbukti melakukan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi.

“Secara prinsip, Petrokimia siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan pemerintah, yaitu memproduksi pupuk sesuai penugasan dan memastikan distribusinya sampai ke kios resmi (Lini IV). Kami juga tidak akan segan menindak tegas distributor apabila terbukti melakukan pelanggaran dalam penyaluran pupuk bersubsidi sesuai rekomendasi KP3 dan dinas setempat,” tutupnya. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO