KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mendorong pengrajin batik lokal memanfaatkan penetapan pakaian khas Kediri. Menurutnya, adanya pakaian khas Kediri bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dhito optimis, permintaan batik akan meningkat untuk digunakan sebagai pakaian khas Kediri. Ia juga yakin, bahwa masyarakat Kabupaten Kediri nantinya akan bangga memakai pakaian khas tersebut.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Pihaknya juga berencana mendesain Bandara Kediri sedemikian rupa, dengan harapan pakaian khas Kediri itu bisa dilihat orang-orang yang datang ke Kabupaten Kediri.
"Gambarannya sudah ada, nanti tinggal disinkronkan antara tim kajian pakaian khas Kediri dengan pembatik," kata bupati, Selasa (8/2) kemarin.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop UMKM) terkait peluang yang bisa diambil oleh para pembatik, untuk menggarap pakaian khas Kediri. Pihaknya berencana membuat pelatihan untuk pembuatan batik tersebut, termasuk untuk udeng.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
"Kita nanti akan sampaikan ke pembatik untuk membuat corak seperti itu," ungkapnya.
Diketahui, pakaian khas Kediri bermotif utama gringsing dan lidah api. Menurut rencana, pakaian itu akan diluncurkan saat Hari Jadi Kabupaten Kediri. Nantinya, akan ada hari atau momen khusus di mana ASN di lingkungan Pemkab Kediri diwajibkan menggunakan pakaian khas.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kediri, Mamiek Amiyati, menyatakan pihaknya akan mendorong pengrajin untuk menggarap batik khas Kediri itu, khususnya yang sudah tergabung dalam koperasi.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
"Memang kemarin sempat kita bicarakan, ini peluang bagi para pembatik," ucapnya.
Pihaknya bahkan telah meminta para pembatik untuk membuat katalog atau brosur batik guna disampaikan kepada bupati. Menurutnya, selama ini para pembatik sebenarnya telah memajang karya mereka di gerai klinik UMKM yang ada di kantor dinkop dan UMKM.
Harapannya, ketika ada pengadaan batik untuk SKPD, cukup melalui koperasi. Apalagi dengan adanya katalog batik, maka akan memudahkan pemasaran produk yang dihasilkan oleh para pembatik.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Kita juga bantu masukkan ke stakeholder lain kalau ada pengadaan batik nanti kita arahkan ke teman-teman pembatik," tambah Mamiek. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News