SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Rania Nura Andindhita (20), mahasiswi Fakultas Biologi UGM dari Kota Delta berhasil menemukan eco lindi, cairan penetral bau sampah. Atas temuannya, ia diberi penghargaan Trash Control Heroes dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali.
Warga dari Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, itu menuturkan bahwa temuannya ini berawal dari hasil diskusi dengan ayahnya, Bahrul Amig yang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo. Ia memaparkan, air eco lindi berasal dari endapan tumpukan sampah dan mendukung keragaman mikroba.
Baca Juga: Mudahkan Konsolidasi, Paslon SAE Dirikan Posko Pemenangan di Sedati
"Setelah air lindi ini dicampur dengan molase atau sisa air tebu, katalis penghasil enzim serta asam sulfat, bisa menghilangkan bau dan mampu melepaskan amoniak dan metana yang ada di tumpukan sampah," ujarnya, Kamis (10/2).
Pembuatan Eco Lindi, lanjut Rania, terbilang cepat dan ekonomis, karena satu galon katalis bisa menghasilkan 10 ribu liter eco lindi dan sekali pembuatan eco lindi bisa dibuat 42 kali. Untuk proses penggunaanya, Rania mengatakan cukup disemprotkan ke tumpukan sampah yang kemudian bereaksi sekitar 5 menit.
"Untuk pengembangannya, nantinya eco lindi tidak hanya bisa menetralkan bau sampah saja. Namun bisa juga difungsikan sebagai pupuk atau penyubur tanaman," tuturnya.
Baca Juga: Ikuti Rakercabsus, Kader PDIP Siap Menangkan Pilkada di Sidoarjo dan Jawa Timur
Menanggapi temuan anaknya, Bahrul Amig menyebut hal ini penting untuk dunia lingkungan, khususnya sampah yang mengeluarkan bau tak sedap seperti di tempat pembuangan akhir (TPA).
"Bau di TPA dan tempat pengolahan sampah, saat ini telah bisa diatasi dengan eco lindi. Dengan disemprot eco lindi, bau sampah yang datang di TPA bisa netral," kata Amig.
Menurut dia, Eco Lindi telah diuji coba untuk mengatasi problem bau di sekitar peternakan. Alhasil, eco lindi ini dinyatakan aman untuk ternak.
Baca Juga: Minimalisir Dampak Sosial, Dirjen PTPP Lekatkan Penilaian Tiap Kegiatan Pengadaan Tanah
"Selain itu kami sudah uji cobakan di lingkungan pasar karena mikrobaya sangat reaktif. Temuan Eco Lindi ini bisa diaplikasikan di semua aktivitas limbah yang menghasilkan bau," ucap Amig. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News