Banyak Air Terbuang, Penyelamatan Harus Dilakukan di Hulu dan Hilir

Banyak Air Terbuang, Penyelamatan Harus Dilakukan di Hulu dan Hilir Lokakarya tentang Pengelolaan Terpadu Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Pasuruan oleh Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pengelolaan daerah aliran sungai atau DAS secara terpadu terus dikembangkan di Kabupaten . Hal ini demi menjaga kelestarian serta efektivitas pemanfaatan air tanah dalam yang selama ini merupakan berkah bagi Kabupaten serta daerah-daerah sekitarnya.

Bupati menuturkan, Kabupaten diberkahi potensi sumber mata air yang melimpah.

Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan

Bahkan salah satu mata air yang ada di Kabupaten telah dijadikan proyek strategis nasional yaitu . Selain itu, puluhan perusahaan air minum dalam kemasan juga beroperasi di wilayah Kabupaten dengan memanfaatkan bahan baku air yang tersedia.

“Di balik berkah ini juga ada tantangannya. Penurunan jumlah debit air perlu diwaspadai jika tidak ingin kehabisan air di masa depan. Pengelolaan DAS yang baik menjadi kunci utama,” kata Bupati Irsyad saat membuka lokakarya tentang Pengelolaan Terpadu Daerah Aliran Sungai di Kabupaten oleh Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Kabupaten , belum lama ini.

, demikian panggilannya, memberikan apresiasi yang besar terhadap keberadaan Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Kabupaten atau FDP.

Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab

Secara khusus apresiasi yang sama juga disampaikan kepada Danone-AQUA yang selama ini telah menjadi mitra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam menjaga lingkungan. Diharapkan peran Danone-AQUA dapat lebih aktif dalam pengelolaan terpadu DAS bersama FDP.

“Selain itu, apresiasi kepada ICRAF yang telah melakukan pendampingan kelembagaan dan kegiatan-kegiatan lainnya, termasuk lokakarya hari ini,” ungkapnya.

Senior Expert Landscape Governance and Investment ICRAF, Dr Beria Leimona menuturkan, sejak 2016 di Kabupaten pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pihak dalam pelestarian DAS Rejoso.

Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas

Hal-hal yang sudah dilakukan termasuk menginisiasi skema imbal jasa lingkungan di wilayah hulu dan tengah DAS Rejoso sebagai salah satu cara pelestarian DAS Rejoso. Dalam pilot proyek tersebut, Danone-AQUA berperan sebagai lembaga yang menyediakan imbal jasa kepada para petani yang melakukan upaya-upaya konservasi tanah dan air dengan menanam pohon, menanam strip rumput, dan membuat rorak.

Dalam tiga tahun terakhir, kegiatan ICRAF melalui Gerakan Rejoso Kita berfokus ke wilayah hilir dengan program pengenalan budi daya padi ramah lingkungan.

Koordinator Gerakan Rejoso Kita, Dr Ni’matul Khasanah, menjelaskan, pihaknya juga mengenalkan program percontohan sumur bor.

Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen

Ketika petani di hilir DAS Rejoso di Kabupaten mendapatkan anugerah berupa melimpahnya persediaan air tanah. Mereka membuat sumur bor untuk irigasi pertanian.

Selain itu, pengeboran tersebut juga terjadi karena konstruksi sumur bor yang kurang baik.

“Di sektor hilir, kita ajak petani dengan budidaya padi ramah lingkungan. Produktivitas padi ramah lingkungan bisa lebih hemat air,” tambahnya.

Baca Juga: UMKM Kue Pia di Gempol Pasuruan Curhat Terdampak Covid-19, Khofifah Janji akan Beri Perhatian Lebih

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia sebagai salah satu narasumber menyatakan bahwa DAS merupakan rumah bersama, semua elemen di dalamnya patut berpartisipasi untuk menjaga keberlanjutannya.

“Sebagai bagian dari DAS Rejoso, pabrik kami AQUA Keboncandi berusaha menjadi bagian dari solusi dengan melakukan program konservasi antara lain penanaman pohon 283.000 maupun pembuatan sumur resapan sebanyak 250 unit di daerah resapan air,” jelasnya.

“Kolaborasi adalah kunci, untuk itu kita bangga menjadi bagian dari Forum Koordinasi Pengelolaan DAS dan juga menggandeng mitra lokal, melibatkan masyarakat dan mendapatkan arahan dari lembaga pemerintah terkait antara lain DLH, TNBTS maupun Perhutani. Kami berterima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang sudah mendukung kami, untuk bergotong royong mewujudkan DAS Rejoso yang lestari,” pungkasnya. (mid/ian)

Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO