KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui dinas pendidikan dan kebudayaan (dispendikbud) mensosialisasikan program Sekolah Penggerak. Pada tahun ini, agenda yang merupakan penyempurnaan serta akselerasi dari program Merdeka Belajar dan diinisiasi Mendikbudristek itu mulai berjalan.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengatakan bahwa sekolah penggerak merupakan sebuah terobosan yang sangat menarik. Pasalnya, program ini terintegrasi secara holistik seluruh potensi dalam dunia pendidikan.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
"Sekolah Penggerak mengintegrasikan secara holistik seluruh potensi dan golnya adalah berfokus kepada kebutuhan murid," ujarnya, Selasa (15/2).
Menurut dia, setiap siswa tidak mendapat metode dan kurikulum pembelajaran yang baku tapi disesuaikan dengan kebutuhan mereka dalam program tersebut.
"Jadi ada improvisasi, kemudian di sini tidak hanya melibatkan tenaga pendidik dalam hal ini kepala sekolah, guru, dan siswa saja, tetapi ada stakeholder lain. Jadi ada komunitas, kemudian ada akademisi, kemudian ada praktisi di bidang pendidikan, kemudian ada pendamping juga," tuturnya.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
"Pendamping ini bukan mendampingi muridnya, tapi justru mendampingi kepala sekolah dan guru, bagaimana kompetensi mereka itu bisa meningkat serta fokus kepada kebutuhan siswa," paparnya menambahkan.
Ia menegaskan, ada peran penting pemerintah daerah setempat pada program sekolah penggerak. Wali Kota Mojokerto berharap, ada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayahnya yang diukur dengan indikator pendidikan.
"Kita berkomitmen mendukung sepenuhnya, karena sarana-prasarana, anggaran ini juga suport penuh dari pemerintah daerah dan saya berkomitmen karena memang pendidikan ini masuk di dalam misi pertama saya di dalam RPJMD," ungkapnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni
Sosialisasi sekolah penggerak diikuti oleh 80 orang yang terdiri dari kepala Paud, TK, SD dan SMP negeri dan swasta se-Kota Mojokerto dan akan digelar selama dua hari (15-16 Februari 2022). Wali Kota Mojokerto juga didampingi oleh sekretaris daerah setempat, Gaguk Tri Prasetyo; dan kepala dispendikbud, Amin Wachid. (den/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News