BANGSAONLINE.com - Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo, KH Abdul Aziz Fadlol mengaku prihatin terhadap kondisi NU sekarang. Karena banyak sekali serbuan paham luar yang masuk ke tubuh NU. Bahkan, menurut Kiai Abdul Aziz, dalam jajaran pimpinan NU sendiri kini sudah terjangkiti paham seperti Syiah, Wahabi dan Islam Liberal (Islib). ”Terasa sekali. Perjuangan untuk NU makin menipis,” kata Kiai Abdul Aziz kepada BangsaOnline.com tadi malam (6/4/2015).
Selain itu, tegas Kiai Abdul Aziz, kondisi NU dalam kepemimpinan sekarang tak lagi berwibawa. ”Jauh kalau dengan kepemimpinan Kiai Hasyim Muzadi waktu jadi Ketua Umum PBNU,” katanya. Belum lagi soal penataan organisasi dan konsolidasi ke daerah. Kini, menurut Kiai Abdul Aziz, NU sudah tak teratur dan tak sesuai tatanan organisasi. ”Penilaian ini merata,” katanya. Maksudnya, mayoritas PCNU di Jawa Timur punya penilaian seperti itu.
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Karena itu, menurut Kiai Abdul Aziz, perlu sosok pemimpin NU yang tangguh dan berpengalaman di lapangan dalam menegakkan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Aswaja). “Perlu sosok yang punya jam terbang tinggi dan lama,” katanya. Selain itu, kata Kiai Abdul Aziz, NU perlu sosok pemimpin yang bisa mengendalikan NU dan mempertahankan paham Aswaja dari serangan paham luar.
Jadi, menurut Kiai Abdul Aziz, NU tak cukup dipimpin oleh sosok yang sekedar menyandang nama besar, tapi tak paham lapangan. “Meski punya nama kalau tak pernah turun kan tak bisa mengendalikan NU,” katanya. “Jadi NU perlu sosok yang menguasai medan dan punya jasa besar terhadap NU,” katanya.
Siapa yang memenuhi kreteria itu? Ia menyebut KHA Hasyim Muzadi. Menurut dia, Kiai Hasyim Muzadi punya jasa besar terhadap NU. Bahkan berkat perjuangan Kiai Hasyim Muzadi NU di Jawa Timur disegani.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Menurut dia, Kiai Hasyim Muzadi sangat tegas dalam menghadapi ancaman paham Syiah, Wahabi dan Islam Liberal. Karena itu ia heran kenapa ada elit NU yang tidak mau mendukung Kiai Hasyim Muzadi sebagai Rais Aam.
”Padahal dulu diperjuangkan mati-matian, tapi sekarang dimusuhi,” katanya. Ketika diatanya apa penyebabnya, Kiai Abdul Aziz malah tertawa. ”Sudah tahu semua sebabnya,” katanya. Lagi-lagi ia tertawa. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News