GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, mengunjungi rumah 3 bersaudara warga miskin di Jalan KH Kholil 10-A/23, Kelurahan Pekelingan, Kecamatan Gresik. Mereka adalah Siti Chotijah (55), Waras (65), dan Khamim (62) yang tinggal dalam bangunan berukuran 2x9 meter hasil program bedah rumah 2015 lalu.
Bu Min, sapaan akrab Wakil Bupati Gresik, juga memberi santunan berupa sembako, sejumlah uang, dan berbincang dengan tiga bersaudara tersebut. Ia menanyakan bantuan apa saja yang telah diterima, serta memberi semangat dan motivasi kepada mereka.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
"Pemerintah akan berupaya maksimal untuk membantu. Seperti mengupayakan program bantuan yang belum dapat seperti program keluarga harapan (PKH)," tuturnya saat berkunjung didampingi Lurah Pekelingan Muslih; Sekretaris Kelurahan, Masykur; dan sejumlah perangkat kelurahan setempat, Jumat (18/2).
Ia menyatakan, kedatangannya ke rumah keluarga Khamim untuk mengunjungi dan bersilaturahmi sebagai bentuk kehadiran pemerintah.
Diketahui Khamim sudah lama menderita stroke, dengan kondisi badan kurus dan tak bisa jalan. Matanya tak bisa melihat karena katarak. Ia hanya tergolek di atas tempat tidur busa di lantai dengan alas kardus.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Sedangkan Waras sering sakit-sakitan dan sudah bertahun-tahun tidak bekerja. Khamim berujar, dirinya sudah puluhan tahun tidak bekerja karena kondisi fisik yang sakit-sakitan dan tak bisa lagi menafkahi kedua saudaranya.
"Saya dulu pernah bekerja sebagai penyikat kopiah di Kelurahan Kroman. Lantas berhenti saat kena penyakit ambeien, kondisi kedua mata saya juga sakit (katarak). Satunya sudah dioperasi," kata Khamim saat berbincang dengan BANGSAONLINE.com.
Ia mengaku belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah seperti PKH, dan bantuan pangan non tunai (BPNT) meski sudah mengajukan. Sejauh ini, bantuan yang diterima selama hampir setahun berjalan adalah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gresik Rp200 ribu per bulan.
Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro
"Sudah lama ajukan lewat kelurahan tapi sampai sekarang belum dapat. Baru-baru ini kami mendapatkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) dampak Covid-19 selama 3 bulan masing-masing Rp600 ribu. Alhamdulillah, kami juga mendapatkan program BPJS untuk berobat gratis. Untuk listrik dan air, saya nunut (ikut) dibantu tetangga," urai Khamim.
Menanggapi pengakuan Khamim belum terima PKH, wabup menuturkan hal itu dikarenakan Khamim dan saudara-saudaranya tak memenuhi syarat, salah satunya tak memiliki anak balita atau yang masih sekolah. Sehingga, mereka tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Namun, dia berjanji pihaknya tak tinggal diam. Pihaknya akan mengupayakan agar Khamim dan saudaranya bisa mendapat bantuan program lain dari pemerintah.
Baca Juga: Bu Min Ajak Media Sinergi untuk Kemajuan Gresik
"Nanti kita masukkan program PKH inklusif Pak Bupati. PHK para orang tua, para manula," ucap Aminatun Habibah.
Menurut dia, pemerintah kini memiliki beberapa program terobosan untuk mengurangi angka kemiskinan dengan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), seperti dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) melalui program bedah rumah dan dinas koperasi, UKM, dan perindag dengan pelatihan, dan lainnya.
"Kami terus melakukan upaya untuk pengentasan kemiskinan. Target kami turun di 2022 tinggal 10 persen," pungkasnya. (hud/mar)
Baca Juga: Plt Bupati dan Ketua DPRD Gresik Hadiri Pesta Siaga Kwartir Cabang Pramuka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News