Tanggapi Pernyataan Gus Muhdlor, Pemuda Muhammadiyah Cek Fakta Soal Bunker Senjata di Sedati

Tanggapi Pernyataan Gus Muhdlor, Pemuda Muhammadiyah Cek Fakta Soal Bunker Senjata di Sedati Ketua PDPM Sidoarjo Adit Hananta Utama dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muhammadiyah (Kokam)saat mendatangi sejumlah masjid di Sedati, Jumat (18/2).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Bupati Ali tentang isu radikalisme dan bunker senjata di salah satu masjid di Sedati membuat gusar sejumlah pengurus takmir. Untuk itu, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) turun langsung memastikan fakta soal bunker senjata yang dimaksud.

Sejumlah pengurus PDPM dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muhammadiyah (Kokam) mendatangi sejumlah masjid di Sedati, Jumat (18/2). Salah satunya tujuannya ialah Masjid Nurul Falah, Desa Semampir. Di masjid tersebut, pengurus PDPM diterima langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sedati Arifin Haryanto. Pihaknya menjelaskan, di Sedati terdapat lima masjid di bawah pengelolaan Muhammadiyah.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan

"Semua masjid Muhammadiyah di Sedati kami pastikan aman, setiap aktivitasnya terpantau dan tidak ada bunkernya," tutur Arifin.

Dengan beredarnya isu radikalisme di 15 kecamatan, khususnya bunker senjata di Sedati, Arifin mengaku harus ekstra hati-hati. Sebab, masjid Muhammadiyah terbuka untuk siapa saja yang ingin melaksanakan ibadah.

"Kalau isunya begitu kan kita jadi harus semakin hati-hati dan penjagaannya diperketat. Kalau masalah kotak amal yang dibobol sih biasa, mungkin ada yang butuh. Tapi kalau tiba-tiba ada yang menuduh masjid tempat berkembangnya radikalisme kan jadi saling curiga," ungkapnya.

Baca Juga: Warga Krian Digegerkan Penemuan Wanita Bersimbah Darah Dekat Kandang Ayam

Selain Masjid Nurul Falah, jajaran pengurus PDPM juga mengunjungi Masjid Al Islam Desa Banjar Kemuning. Ketua Takmir Masjid Al Islam Ahmad Mustofa menegaskan, masjidnya dibangun atas semangat iman dan taqwa. Tidak ada aktivitas apapun di masjid tersebut yang bertentangan dengan semangat nasionalisme dan menentang hukum yang berlaku.

"Di sini hanya digunakan untuk salat jama'ah dan pengajian-pengajian rutin. Dalam satu bulan, kita melaksanakan delapan kali pengajian. Empat kali pengajian tafsir Alqur'an, dua kali kajian fiqih, dan dua kali pengajian hadits," ujar Mustofa.

Pihaknya menegaskan, sebagai pemimpin, Bupati seharusnya tabayun terlebih dahulu sebelum menuduh ada bunker senjata di masjid. Sebab itu akan membuat pengurus takmir saling mencurigai satu sama lain.

Baca Juga: Relawan Sahabat Baik Khofifah-Emil Targetkan Kemenangan 70 Persen Suara di Sidoarjo

Sementara itu, Ketua PDPM Adit Hananta Utama menegaskan, pihaknya serius ingin memastikan kondisi masjid-masjid di Sedati. Khususnya di bawah pengelolaan Muhammadiyah. Untuk itu, pihaknya meminta Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sedati untuk menjaga masjid-masjid Muhammadiyah bersama Kokam.

"Hari ini kita sudah mendatangi tigas masjid, yakni Masjid Al Amin Desa Sedati Agung, Masjid Nurul Falah Desa Semampir dan Masjid Al Islam Desa Banjar Kemuning," tegasnya.

Lebih lanjut Adit menegaskan, Bupati diharapkan segera menunjukkan kebenaran soal bunker senjata. Hal itu untuk menghindari fitnah maupun stigmatisasi terhadap Islam.

Baca Juga: Gagas Kampanye Riang Gembira, Khofifah Berbagi BBM untuk Ratusan Ojol di Sidoarjo

"Kalau ada masjid yang menyimpan senjata, seharusnya Polisi sudah melakukan tindakan. Karena itu jelas melanggar hukum yang berlaku," ujar Adit.

Fitnah terhadap Islam, lanjut Adit, tidak akan dibiarkan oleh Pemuda Muhammadiyah. "Saya yakin, teman-teman dari ormas maupun organisasi kepemudaan berbasis Islam juga akan tersinggung jika Islam atau masjid dituduh sebagai basis penyebaran paham radikalisme," pungkas Adit. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO