SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan truk memadati Frontage Jalan A. Yani Surabaya, Selasa (22/2) siang. Hal itu menyebabkan jalan yang menjadi pintu masuk ke Kota Surabaya itu macet. Kendaraan harus dialihkan ke Jalan A. Yani sisi timur.
Sebelum parkir di frontage, para sopir truk ini konvoi berangkat dari Bundaran Waru.
Baca Juga: Miliki Dokumen SUMP Gerbangkertasusila Plus, Proyek SRRL Surabaya-Sidoarjo Siap Dilelang Tahun Depan
Kedatangan sopir truk yang tergabung dalam Driver Logistik Community itu untuk menggelar demo di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani. Tuntutan mereka adalah menolak kebijakan pemerintah terkait pembatasan dan pelarangan truk Over Dimension Over Loading (ODOL).
Menurut Supriyanto, koordinator aksi, kebijakan pelarangan truk ODOL sangat merugikan pengusaha truk. “Kami minta untuk dibatalkan. Karena ini sangat merugikan kami,” ujarnya.
Sebab, lanjut Supriyanto, para sopir truk khawatir tidak bisa bersaing jika menggunakan truk kecil. Apalagi, ekspedisi maupun pabrik kerap menolak penggunaan truk berukuran kecil.
Baca Juga: Demo ke Kantor Gubernur Jatim, Berikut 5 Tuntutan dari GSJT
Bahkan, Supriyanto menyebut kebijakan larangan dan pembatasan truk ODOL bisa menyebabkan kenaikan harga bahan pokok. Karena itu, pihaknya meminta pemerintah mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan jika kebijakan tersebut diterapkan.
“Karena barang yang kami bawa butuh ruang udara dan perlindungan panas matahari. Saya harap pemerintah maklum itu untuk kebutuhan masyarakat indonesia,” tegasnya dikutip dari Suara Surabaya.
Ia berharap, ada solusi terbaik dari penerapan kebijakan itu. Kalau perlu mereka meminta ada pembatalan larangan ODOL yang dinilai sangat merugikan sopir dan pengusaha truk.
Baca Juga: Demo Mahasiswa di Surabaya, Polisi Dilempari Botol
Usai demo di depan kantor Dishub Jatim, mereka berencana melanjutkan aksi ke Kantor Balai Pengelola Transportasi Jatim, serta ke kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya hingga tuntutannya dipenuhi. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News