Lelang Pembangunan Sentra PKL Kebun Bibit Dinilai Terjang Perda RTH

SURABAYA (BANGSAONLINE.com) - Lelang Pembangunan Sentra PKL di Kebun Bibit yang ternyata lahannya memakai kawasan RTH mulai dikritisi oleh beberapa pihak, karena penggunaan lahan 10 persen telah ditempati perpustakaan. Lembaga Pengawas Anggaran Indonesia (LPAI) Jatim juga mengatakan bahwa lelang pembangunan sentra PKL di Surabaya harus dibatalkan karena sentra PKL yang lama terbukti masih banyak yang kosong.

Tahun 2015, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya akan membangun Sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Kebun Bibit Bratang. Pembangunan sentra PKL ini mengundang polemik karena kawasan ini masuk ruang terbuka hijau.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Berdasarkan informasi, sekarang ini pembangunan sentra PKL memasuki tahap lelang yang dilaksanakan oleh ULP. Sedangkan nilai anggarannya sekitar Rp 1,4 miliar. Diperkirakan pembangunannya dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.

Teddy Tahapari, seorang pemerhati tata kota mengatakan, berdasarkan Perda no 7 tahun 2002 memang diperbolehkan ruang terbuka hijau sebagian digunakan untuk fasilitas lain. Namun itu hanya 10 persen dari luas yang ada agar bisa dipakai untuk keperluan penunjang lainnya.

“Sekarang di sana sudah ada gedung perpustakaaan. Artinya, bagian yang 10 persen sudah digunakan, sehingga tidak boleh pemanfaatan lahan yang ada selain untuk ruang terbuka hijau,” tegas mantan aktivis mahasiswa ini.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Hal senada juga diungkapkan Ismet Rama ketua DPD Lembaga Pengawas Anggaran Indonesia (LPAI) Jatim. Ia menambahkan di kawasan Kebun Bibit sendiri sekarang sudah berdiri sentra PKL. Namun ternyata, Dinas Koperasi masih membangun lagi di sana.

“Seharusnya dinas koperasi ini lebih serius untuk memaksimalkan sentra PKL yang ada selama ini karena banyak yang sepi dan tutup. Kalau terus membangun dan banyak yang sepi tentu aja percuma. Jadi kesannnya dinas koperasi ini ngurusi proyek,” cetusnya.

Tidak hanya itu, Ismet juga meminta agar pemkot Surabaya segera membatalkan proses lelang yang saat ini telah dibuka oleh ULP Kota Surabaya, pasalnya masih banyak bangunan sentra PKL di kota Surabaya yang tidak efektif karena terbukti sepi bahkan kosong.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

“Pembangunan sentra PKL harusnya didahului dengan kajian atau feasibility study (FS), apalagi jelas jelas menerjang RTH, dan setahu saya disana juga sudah ada sentra PKL, untuk apa dibangun lagi. Jangan hanya asal bangun dengan tujuan mendongkrak angka penyerapan anggaran yang selama ini dinilai rendah oleh legeslatif, karena itu bukan prestasi, justru mengarah ke pemborosan keuangan Negara,” pungkasnya.

Menanggapi kritikan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) Kota Surabaya Hadi Mulyono mengatakan pembangunan sentra PKL di sana memang sudah direncanakan sejak awal. Sebab, banyak PKL di sana yang berjualan di jalan sehingga perlu penyediaan tempat yang layak bagi mereka.

“Soal siapa yang nanti menempati sentra PKL di sana, kami sudah koordinasi dengan kecamatan dan kelurahan. Tujuan kami mulia memberdayakan PKL di sana. Dan sentra Kebun Bibit Bratang ini mampu menampung sekitar 50 PKL,” tegasnya.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Terkait tudingan sentra PKL tersebut melanggar perda RTH, Hadi Mulyono menampik. Sebab, pihaknya hanya memanfaatkan lahan yang kosong agar bisa bermanfaat. Dan juga pihaknya tidak mengotak-atik taman yang ada.

“Saat merencanakan pembangunan di sana, kami sudah koordinasi dengan instansi terkait lainnya. Semua sudah beres dan kini tinggal menunggu hasil lelang,” cetusnya.

Pada tahun ini, lanjutnya, akan membangun sebanyak delapan sentra PKL. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 8 miliar dengan rincianbya tiap unit sentra PKL butuh dana sebesar Rp 1 miliar. Delapan sentra PKL yang akan dibangun itu berada di Balas Klumprik, Dharmawangsa, Mulyorejo dan Kebun Bibit Bratang.

Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO