SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puskesmas Jabon, Sidoarjo, kini dilengkapi layanan Unit Gawat Darurat (UGD) menyusul dibangunnya kawasan industri dan sudah ada perusahaan yang mulai beroperasi tahun ini di wilayah tersebut. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo juga sudah merencanakan akan membangun ruang rawat inap di Puskesmas Jabon untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, mengatakan bahwa peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan itu sebagai bentuk komitmennya dalam memberikan pelayanan serta fasilitas kesehatan yang merata untuk warga di Kota Delta.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Dibangunnya gedung UGD Puskesmas Jabon ini adalah bentuk peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan Jabon, dengan mempertimbangkan bahwa Jabon sekarang bukan Jabon yang dahulu karena kedepan akan menjadi kawasan industri," ujarnya saat meresmikan gedung UGD Puskesmas Jabon, Kamis (10/3).
"Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) yang berada di Kecamatan Jabon memiliki luas kurang lebih 300 hektare. Oleh karena itu harus diperkuat dengan peningkatan infrastruktur kesehatan dan apabila terjadi kecelakaan kerja, bisa segera tertangani," tuturnya menambahkan
Dengan adanya pelayanan UGD di Puskesmas Jabon, Gus Muhdlor menyebut pelayanan kesehatan untuk warga sekitar sudah ditingkatkan dan selanjutnya akan dilengkapi ruang rawat inap.
Baca Juga: Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Siap Buka-Bukaan soal Uang di Rekeningnya
"Nantinya, warga Jabon tidak perlu jauh-jauh datang ke RSUD Sidoarjo untuk berobat, karena Puskemas Jabon selain sudah ada UGD, ke depannya akan dilengkapi ruang rawat inap," kata Alumni Fisip Unair itu.
Bahkan, Pemkab Sidoarjo sudah menyiapkan anggaran Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin(JKMM) untuk warga tidak mampu. Dengan program itu, warga tidak mampu akan mendapatkan layanan kesehatan gratis yang dibiayai dari dana APBD Sidoarjo.
"Untuk memperoleh layanan JKMM ada prosedur yang harus dilalui. Saya berharap di Jabon bisa berjalan sesuai alur prosedurnya, dan seluruh puskesmas harus paham dengan prosedur JKMM, agar mayarakat yang ingin mendapatkan pelayanan JKMM ini tidak merasa dipersulit," ucap putra KH Agoes Ali Masyhuri ini.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Program JKMM tahun 2022 sudah dianggarkan. Gus Muhdlor pun mendorong warga Jabon bisa manfaatkan fasilitas dari Pemkab Sidoarjo, khususnya untuk menjawab beberapa permasalahan tujuh desa di wilayah Jabon yang didapati angka stunting-nya masih tinggi.
"Adanya peningkatan layanan kesehatan ini harapannya bisa menjawab banyak isu terkait gizi, stunting kesehatan msyarakat, tumbuh kembang anak, gizi anak dan mendukung peningkatan SDM kedepannya," paparnya.
Ia menyebut, Kecamatan Jabon akan bertranformasi secara perlahan, seperti akan adanya pasar. Nantinya, Kecamatan Jabon bisa mandiri dan punya daya saing.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
"Dan ini yang harus kita bangun dari bawah yaitu dari tingkat kesehatannya, pendidikannya, ekonomi mikronya kemudian ketersediaan lapangan kerjanya," ungkapnya.
Pengembangan Puskesmas Jabon merupakan alih fungsi rumah dinas dokter untuk ruang pelayanan UGD. Di dalamnya ada Kamar Bersalin di lantai bawah dan ruang pertemuan di lantai dua. Luas bangunan UGD, sekitar 528 meterpersegi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Syaf Satriawarman, menjelaskan Puskesmas Jabon akan menjadi puskesmas rawat inap. "Nanti akan mendukung pengembangan wilayah industri sehingga diharapkan nantinya akan ada kerjasama terus dalam pengembangannya," kata Syaf. (sta/mar)
Baca Juga: Nama Gus Muhdlor Kerap Dicatut Sopir Pribadi dalam Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News