SUMENEP (BANGSAONLINE.com) - KH Dimyati Imam, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kangean Sumenep Madura berharap Rais Aam Syuriah PBNU yang akan datang adalah sosok yang aktif dan bisa tampil bersuara di publik. ”Selama ini Rais Syuriah kan tak ada suaranya. Padahal fatwanya penting,” kata Kiai Dimyati Imam kepada BangsaOnline.com.
Ia menunjuk KH Hasyim Muzadi sebagai sosok yang pas untuk Rais Am Syuriah PBNU yang akan datang. Kiai Hasyim Muzadi, menurut dia, selain sering turba ke Cabang (PCNU) dan Wilayah (PWNU) juga bisa mengurus NU. Ia juga menganggap problem kepemimpinan NU hasil Muktamar ke-32 Makassar adalah kurang aktif mengurus NU. Maksudnya, kalau datang ke daerah bukan mengurusi NU tapi sekadar datang sebagai penceramah pengajajian atau seminar, sedang NU samasakali tak disentuh.
Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
“Kalau Kiai Hasyim Muzadi kan aktif bicara dan ngurusi NU,” kata Kiai Dimyati Imam. Bahkan setiap datang ke daerah, meski diundang untuk acara di luar NU, Kiai Hasyim selalu menyempatkan kontak pengurus NU di daerah.
Ia juga mengingatkan bahwa Kiai Hasyim Muzadi punya jasa besar terhadap NU. ”Di Jawa Timur selain kiai-kiai sebelumnya, Kiai Hasyim Muzadi punya andil besar dalam mengangkat nama NU,” katanya. Karena itu ia mengaku sudah sepakat dengan Ketua Tanfidziah PCNU Kangean bahwa untuk Rais Aam adalah Kiai Hasyim Muzadi.
Karena itu ia tak sepakat kalau pemilihan Rais Aam memakai sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa). Ia khawatir peran PCNU tak ada dalam Muktamar karena sudah diambil alih oleh 9 kiai seperti yang dikonsep PWNU Jawa Timur. ”Saya lebih setuju sistem yang selama ini berlaku,” katanya. Artinya, Rais Am dipilih langsung oleh muktamirin yang terdiri dari para Rais PCNU dan PWNU seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Sementara untuk calon Ketua Umum PBNU ia mengaku masih belum menemukan yang pas. Calon-calon yang muncul ada plus-minusnya. ”Ada yang (terindikasi) Syiah,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News