KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Brug Over Den Brantas te Kediri atau Jembatan Lama Kota Kediri yang melintasi Sungai Brantas memasuki usia yang ke-153 pada hari ini, Jumat (18/3). Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Kediri menggelar acara doa bersama serta tumpengan di atas Jembatan Lama Kota Kediri untuk memperingati HUT ke-153 Brug Over Den Brantas te Kediri.
Sejumlah budayawan, seniman, dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri hadir dalam acara ini. Budayawan dan pemerhati sejarah di Kediri, Imam Mubarok, menyebut jembatan lama ini merupakan jembatan besi pertama di Indonesia dan memiliki sejarah yang luar biasa.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Jembatan Lama Kota Kediri ini dioperasikan dan digunakan sebagai jembatan 'Groote Postweg' (Jalan Raya) oleh Kolonial Belanda pada tanggal 18 Maret 1869, sehingga pada tanggal 18 Maret 2022 ini, telah berusia 153," ujarnya, Jumat (18/3).
Meski sudah tua, lanjut Imam, jembatan ini hingga sekarang masih berdiri cukup kokoh. Setelah bertambah usia, jembatan ini bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki atau kendaraan tanpa mesin.
"Pada ujung barat dan timur jembatan tua ini akan dipasang penghalang karena memang bukan untuk kendaraan bermesin. Mari ikut menjaga cagar budaya agar bisa lestari sampai ke anak cucu kita,” tuturnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Menurut dia, Brug Over Den Brantas te Kediri merupakan karya besar dan sejarah bagi masyarakat Kota Kediri karena jembatan ini dengan konstruksi besi pertama di Indonesia bahkan dunia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad, mengatakan bahwa Jembatan lama Kota Kediri telah dibuka untuk umum sesuai instruksi Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
"Namun yang bisa melewati khusus pejalan kaki dan kendaraan tanpa mesin seperti sepeda ontel atau becak tanpa mesin," kata Zachrie.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Usai doa bersama dan tumpengan, acara dilanjutkan dengan bersih-bersih sampah di kawasan jembatan lama. Sejumlah komunitas dan para seniman membawa sejumlah peralatan, bergotong royong membersihkan sampah termasuk atribut-atribut yang menempel di jembatan.
Sesuai usia, ada 153 buah tumpeng kecil yang di atas Jembatan Lama Kota Kediri. Agenda tersebut juga dihadiri Kepala PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari; Kasatpol PP Kota Kediri, Eko Lukmono, dan Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Abraham Sisik. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News