KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bunda Genre Kota Pasuruan, Dr. Hj. Fatma Saifullah Yusuf berharap melalui Duta Genre dapat menjadi role model atau panutan di kalangan generasi muda. Mengingat, hal ini sejalan dengan pemikiran bahwa seorang remaja sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya.
“Teman sebaya menjadi tempat yang paling banyak dipilih remaja untuk berdiskusi tentang kesehatan reproduksi yang dialaminya, sehingga remaja memerlukan teman sebaya yang mampu menjadi sumber informasi,” kata Fatma, saat menjadi ketua tim juri pemilihan Duta Genre Tahun 2022, di Gedung Gradika, Sabtu (20/3/2022).
Baca Juga: GOW Kota Pasuruan Gelar Seminar Hari Ibu, Plt Adi: Tegaknya Ibu dan Bangsa
Melaui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) diharapkan mampu menjadi tempat yang digerakkan oleh pendidik sebaya dan konselor sebaya untuk berbagi informasi, melakukan konseling, melakukan rujukan, dan melalukan aktivitas positif dan kreatif.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu ajang untuk mencari sosok remaja pendidik atau konselor sebaya yang nantinya mampu menjadi panutan bagi remaja dalam merencanakan masa depan dan mengisi masa mudanya dengan hal-hal yang positif bagi masyarakat,” ujar Fatma.
Ia juga menyebutkan bahwa pemilihan Duta Genre kali ini, mengusung tema, "Brave to Fight Stunting". Artinya, dibutuhkan peran remaja dalam membantu mempercepat penurunan angka stunting, terutama di Kota Pasuruan.
Baca Juga: Peringati HDI 2024, Pemkot Pasuruan Dukung Kesetaraan dan Rasa Percaya Diri Penyandang Disabilitas
“Seorang Duta Genre harus dapat menyosialisasikan hal-hal yang mampu membantu percepatan penurunan angka stunting antara lain dengan pemenuhan gizi seimbang bagi remaja putri dan pendewasaan usia perkawinan,” jelas Fatma.
(Bunda Genre Kota Pasuruan, Dr. Hj. Fatma Saifullah Yusuf saat menjadi juri pemilihan Duta Genre)
Baca Juga: Plt. Wali Kota Pasuruan Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Inspiratif Penggerak Anak Muda
Ia juga mengatakan bahwa fenomena pernikahan dini di Kota Pasuruan pada tahun 2021 telah tercatat sebanyak 176 pernikahan atau 11.92 persen dari total pernikahan merupakan pernikahan dengan usia istri di bawah 20 tahun.
“Fenomena semacam ini harus kita perhatikan, mengingat banyak sekali permasalahan yang timbul akibat pernikahan di usia dini. Antara lain kematian ibu akibat alat reproduksi yang belum sempurna untuk hamil dan melahirkan, kemudian stunting pada anak akibat gizi ibu yang kurang baik selama proses kehamilan, juga akibat perceraian, KDRT, kemiskinan, dan kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki,” bebernya
Maka dari itu, pihaknya berharap agar ke depannya dengan adanya pembinaan ketahanan remaja melalui program genre dapat menghapuskan perkawinan anak dan kehamilan pada remaja.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
Pemilihan Duta Genre itu diikuti oleh 59 calon peserta, kemudian disaring menjadi 41 peserta. Saat grand final tercatat sebanyak 10 peserta putra dan 10 peserta putri. Izzatul Mula dan M. Nur Faizin terpilih menjadi pemenang dan menjabat sebagai Duta Genre Kota Pasuruan Tahun 2022 yang akan menjalankan tugas selama 1 tahun ke depan. (ard/par/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News