"Pers memiliki tugas sebagai pengawas dan kontrol sosial. Karenanya, Pemkab Tuban siap menerima masukan, kritik, maupun rekomendasi atas program pembangunan yang ada. Dengan demikian, Kabupaten Tuban dapat bersaing dengan pemerintah kabupaten/kota lainnya. Tujuan akhirnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” paparnya menambahkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim, Machmud Suhermono, mengingatkan kepada insan pers khususnya di Kabupaten Tuban dalam pemberitaan perlu menekankan aspek Undang-Undang dan kode etik.
"Kaitan dengan banyaknya pers, untuk bapak dan ibu di pemerintahan, pendidikan, dunia usaha, atau Ormas, ketika ada pemberitaan semuanya punya hak jawab. Jika terjadi pemberitaan terkait dengan kasus anak yang terlibat masalah hukum, pers juga harus menyembunyikan identitas yang berkaitan. Itu sudah diatur di dalam Undang-Undang, ada pemberitaan ramah anak. Maka dari itu, pesan saya ini mudah-mudahan ada manfaatnya," urai Machmud.
Ketua PWI Tuban, Suwandi, menyebut pihaknya telah menggelar berbagai acara seperti donor darah, penyuluhan stunting, pengobatan gratis, dan vaksinasi booster. Ia bersyukur lantaran hari ini PWI Tuban berhasil menggelar seminar.
"Alhamdulilah hari ini kita sukses menggelar workshop, mengingat pentingnya Kabupatan Tuban akan menjadi kota metropolitan. Adanya kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa kita siap bersinergi dan bermitra baik dengan Pemkab Tuban atau perusahaan lain, termasuk dengan adanya beberapa hal yang dikritisi PWI Tuban terhadap pemkab dan stakeholder karena untuk membangun, bukan untuk menghujat atau menghakimi karena kritik itu tadi ingin menjadikan yang lebih baik," kata Suwandi. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News