PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo terus berinovasi untuk memberikan jaminan kesejahteraan bagi para pedagang dan UMKM di wilayahnya. Para pedagang tradisional yang berada di 32 pasar menjadi perhatian Disperindag Kabupaten Probolinggo.
Ada 12 pedagang yang mendapatkan pinjaman modal lunak dengan bunga kecil dari Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni Pasar Tiris, Pasar Patalan di Kecamatan Wonomerto, Pasar Sebaung di Kecamatan Gending, Pasar Bawang Dringu, Pasar Maron, dan Pasar Senin di Kecamatan Besuk dengan limit pinjaman antara Rp30-200 juta. Tak tanggung-tanggung, dana KUR yang digelontorkan mencapai Rp1,3 miliar.
Baca Juga: Jelang Nataru, KSOP Probolinggo Gelar Apel Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Laut
“Masih ada 121 rekening lagi yang masih dalam proses dengan limit Rp986 juta. Yang kedua ini pinjamannya berkisar Rp5 juta. Kalau sebelumnya rata-rata di atas Rp50 juta. Peluncurannya mana yang cepat tergantung kepada kepala pasar pengajuannya," kata Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Moh Natsir, Minggu (27/3/2022).
Ia menuturkan, pencairan dana KUR untuk membantu permodalan pedagang pasar ini merupakan hasil fasilitasi yang dilakukan oleh Disperindag Kabupaten Probolinggo dengan Bank Mandiri MBC Probolinggo. Natsir berterima kasih kepada pihak terkait yang telah mencairkan dana KUR sebesar Rp1,3 miliar bagi 12 pedagang untuk membantu modal kerja dan investasi pelaku usaha.
“Dengan adanya pencairan dana KUR ini diharapkan pedagang bisa menggunakan pinjaman tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usahanya dan tidak kesulitan lagi untuk mengembangkan usahanya,” tuturnya.
Baca Juga: Disdikdaya Probolinggo Bakal Berikan Pendampingan Psikologis bagi Siswa-siswi Korban Jembatan Putus
Natsir menegaskan bahwa nantinya ada rekening penampungan di Bank Mandiri. Kemudian dari Bank Mandiri akan dimasukkan ke rekening Bank Jatim dan pedagang tidak dikenai biaya.
“Nantinya setiap bedak pedagang akan dipasangi QRis oleh Bank Mandiri. Sehingga setiap pedagang yang akan melakukan pembayaran tinggal scan barcode QRisnya, maka secara otomatis akan langsung masuk ke rekening penampungan. Pedagang tidak perlu melakukan pembayaran karena akan memotong saldo tabungan,” paparnya.
Pelayanan di tempat bagi pedagang pasar ini merupakan program pasar dan digitalisasi pedagang pasar sesuai dengan arahan dari Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko. Dengan program pasar dan digitalisasi pedagang pasar, pedagang tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi. Sebab ada petugas yang akan mendatangi pedagang di tempatnya berjualan. (ndi/mar)
Baca Juga: Cucu Pembunuh Nenek dengan Sadis di Probolinggo Divonis 14 Tahun Penjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News