PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - TIdak hanya pihak kepolisian yang bakal memberikan pemulihan psikologis atau trauma kepada korban jembatan putus yang kebanyakan siswa SMPN 1 Pajarakan, Kabupaten Probolinggo itu.
Pemkab Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) juga bakal memberikan pendampingan psikologis bagi korban.
Baca Juga: Ambruknya Jembatan Gantung di Probolinggo, Kepala PUPR: Overload, Jembatan Digoyang-goyangkan
Kepala Disdikdaya Probolinggo Fathur Rozi mengatakan bahwa pendampingan psikologis itu sangat diperlukan sekali dalam rangka untuk menghilangkan trauma pada korban.
“Kita berikan proses pemulihan trauma (trauma healing) agar siswa SMP Negeri 1 Pajarakan ini bisa kembali ceria seperti sedia kala. Harapannya anak-anak dapat tetap bisa belajar tanpa dihantui peristiwa ini,” katanya.
Menurut Rozi, peristiwa intu bermula ketika 150 siswa dan siswi SMPN 1 Pajarakan bersama gurunya melakukan kegiatan jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2022.
Baca Juga: Jembatan Gantung Putus di Probolinggo, 40 Siswa SMPN 1 Pajarakan Dievakuasi, 14 Orang Dibawa ke RS
“Dengan memakai pakaian olahraga sekolah, rute jalan sehat dimulai dari SMPN 1 Pajarakan ke selatan hingga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan dan Desa Rondokuning serta finish kembali di sekolah,” jelasnya. (ndi/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News