PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkot Pasuruan melalui dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) melakukan pembinaan pedagang pasar. Acara yang dibuka langsung oleh Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf ini digelar di Hotel Transit Kota Pasuruan, Senin (28/3/2022).
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, berdialog dengan 85 pedagang terkait dengan permasalahan pasar.
Baca Juga: Harapan Plt Wali Kota Pasuruan saat Buka Kongres Asosiasi PSSI
Ia mengatakan, pasar merupakan salah satu obyek vital dalam pembangunan perekonomian. Karena itu, keberadaannya harus dioptimalkan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Pasar tergantung dengan tradisinya pada daerah tersebut. Ada yang pasar pagi atau pasar sore. Yang jadi masalah dari pasar ini adalah kenyamanan bagaimana pembeli merasa nyaman, kemudian bagaimana menciptakan pasar tradisional dijadikan sebagai tempat rekreasi seperti mall," ungkapnya.
Kata dia, pasar tradisional harus bisa mengikuti perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup masyarakat agar tetap eksis. Mengingat, pertumbuhan toko modern begitu pesat.
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas
Menurutnya, selama ini pasar di Kota Pasuruan cenderung rusuh, kotor, dan tidak tertib. Hal itu menyebabkan masyarakat enggan berkunjung dan beralih belanja ke tempat lain.
“Saya saat ini membuat kajian bagaimana pasar, pedagang, dan pembelinya nyaman yang berdampak perekonomian di Kota Pasuruan meningkat,” ujarnya
Baca Juga: Plt Wali Kota Pasuruan Hadiri Peresmian Kampung Bahari Nusantara di Kelurahan Tambaan
Namun untuk mewujudkan pasar yang nyaman perlu sinergi dengan seluruh pihak, khususnya pedagang. Untuk itu, Mantan Wagub Jatim ini mengajak pedagang kompak mengelola dan membenahi pasar untuk menarik pembeli.
“Kita ingin membantu pedagang. Ayo tertib, ayo ditata, jangan ada tenda dan gerobak yang dibiarkan di sejumlah pasar,” ucapnya.
“Sebelum dibangun infrastruktur, harus ditata jalan dan kebersihannya dulu. Orang beli harus dipermudah dan nyaman,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Optimalkan Elektronifikasi, QRIS Jadi Fokus Pembahasan
Selain tata kelola yang harus dicarikan solusi, sarana prasarana penunjang juga harus ditertibkan. Mulai dari masalah parkir, toilet, dan fasilitas lain yang ada di pasar.
“Hadirkan pasar resik. Masjid, dan toiletnya harus bersih karena stunting penyakit berawal dari toilet. Pedagang harus kompak dan ciptakan inovasi dagang lewat medsos,” pungkasnya. (ard/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News