KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri rutin menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap penjual takjil musiman di tepi jalan setiap Bulan Suci Ramadan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat atas makanan dan minuman yang dijajakan.
Dalam sidak Rabu (6/4/2022) sore tadi, Pemkot dan Loka POM Kediri menemukan kandungan boraks pada jajanan ongol-ongol. Kepala Loka POM Kediri, Joni Edrus Setiawan, mengatakan bahwa temuan itu didapati pada penjual takjil yang ada di tepi Jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Dari 20 sampel yang kita ambil dan dilakukan pengujian langsung di lokasi, ada satu makanan yang positif boraks, yakni pada jajanan ongol-ongol,” ujarnya sembari menunjukkan kue tradisonal yang berwana abu kehitaman kepada awak media.
Ia menambahkan, kudapan yang positif boraks ini memiliki tekstur yang relatif lebih kenyal. “Teksturnya lebih kenyal dan tidak mudah hancur, lebih mudah untuk dipotong,” imbuhnya.
Mengetahui hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Fauzan Adima, segera melakukan pembinaan kepada penjual ongol-ongol.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
“Kami amankan bahan makanan (ongol-ongol) sekaligus memberikan edukasi dan pembinaan kepada penjual dan melakukan investigasi dari mana bahan bakunya didapat,” kata Fauzan.
Menurut dia, sidak perlu dilakukan lantaran terkadang pedagang tidak mengetahui secara pasti apakah bahan baku yang mereka gunakan aman atau tidak.
“Diduga penyebabnya ada pada bahan baku tepung kanjinya. Sebab dari hasil investigasi yang dilakukan, ternyata pedagang tersebut membeli tepung kanji yang tidak bermerek,” urai Fauzan
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
“Terlebih untuk bahan baku makanan yang tidak bermerek harganya lebih murah, sehingga pedagang bisa menekan biaya produksi,” ucap Fauzan.
Kendati demikian, Dinkes Kota Kediri tidak membenarkan hal itu. Ia sekaligus memberi edukasi kepada pedagang yang bersangkutan agar nantinya dapat menjual jajanan yang berkualitas dan bermutu, serta aman untuk dikonsumsi.
Pasalnya, kandungan zat berbahaya pada makanan seperti boraks ini dapat merugikan kesehatan manusia.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
“Dalam jangka pendek boraks dapat mempengaruhi kesehatan usus. Sedangkan, secara jangka panjang boraks ini dapat menyerang ginjal, liver, bahkan dapat memicu timbulnya kanker,” pungkasnya.
Tidak berhenti pada penjual takjil di tepi jalan, Pemkot bersama Loka POM Kediri juga bekal melakukan sidak di pasar-pasar tradisional, warung-warung, dan sejenisnya.
Selain ongol-ongol, petugas melakukan pengujian pada sampel makanan lain di antaranya sate usus, kolang-kaling, sirup, mie, agar-agar, pentol, rujak, lupis putih, saos, sambal, samplok, udang dan rambut nenek dengan hasil negatif zat-zat berbahaya. (uji/mar)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News