MALANG, BANGSAONLINE.com - Eksotika seribu pantai di Malang Selatan dipastikan akan semakin mudah terakses melalui Jembatan Pelangi yang siang ini, Kamis (7/4/2022) diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Jembatan Pelangi yang berlokasi di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang itu sengaja dibangun guna menjadi akses yang lebih mudah, lebih kokoh, bagi masyarakat yang ingin berwisata ke berbagai destinasi wisata di kawasan Malang Selatan.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Dalam wawancara dengan media, Gubernur Khofifah mengatakan, Jembatan Pelangi yang memiliki panjang 120 meter dengan lebar mencapai 7 meter itu diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan warga masyarakat di Kabupaten Malang bagian selatan.
Terlebih, per tahun 2021, Kabupaten Malang telah terbebas dari desa tertinggal. Sehingga, infrastruktur yang terkoneksi satu sama lain menjadi hal vital dalam upaya menjadikan masyarakat Malang Selatan lebih maju dan sejahtera.
"Peningkatan kesejahteraan masyarakat di Malang bagian selatan akan terdorong tumbuh lebih cepat dan produktif dengan seleseinya jembatan ini," ungkapnya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Khofifah menyebut, Kementerian PUPR telah menetapkan bahwa jalan di Gondanglegi - Bantur melalui Desa Srigonco itu paling potensial untuk dibangun koneksi dari Kota Malang ke jalur lintas selatan (JLS). Sehingga kehadirannya diproyeksikan akan mempermudah akses jalan menuju kawasan wisata di Malang Selatan.
"Maka jalur dari Gondanglegi ke sini (Srigonco) akan dijadikan jalan nasional. Sehingga, jika percepatan pembebasan lahan sudah bisa dilakukan oleh Pemkab Malang tahun ini, akan mempercepat keputusan final di Kementerian PUPR untuk jadi jalan nasional," jelasnya.
Menurut target, jalan itu juga akan terhubung dengan JLS dengan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini tentu menjadi kabar gembira karena akan kian menghubungkan kawasan Malang Selatan dengan sentra-sentra pendidikan, ekonomi dan sentra kemajuan lainnya.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
"Insyaallah di tahun 2023 berdasarkan informasi BBJPN, akan terkoneksi ke JLS," imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah juga menyebutkan bahwa dirinya menginginkan dengan kehadiran konektivitas infrastruktur yang memadai akan bisa mengembangkan dan memajukan suatu daerah.
"Koneksitas akan terus kita ikhtiarkan sehingga akan tumbuh kembang kultur masyarakat yang baik dan produktif," ujarnya
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
Untuk diketahui, usulan nama Jembatan Pelangi yang dibangun dalam kurun waktu empat tahun itu merupakan ide yang muncul untuk menghilangkan kesan mengerikan terhadap nama sebelumnya.
Nama pelangi untuk jembatan itu diambil dari tampilan jembatan yang saat ini telah dicat warna-warni layaknya pelangi pada bagian kiri-kanannnya. Serta jika di malam hari, akan ada lampu yang menyala dengan cantiknya.
"Dulu namanya serem sekali "jurang mayat". Nah, ini harus kita bangun optimisme dan positivisme. Jangan memberikan nama yang menjadikan kita bad mood kalau menyebutnya. Pelangi ini identik dengan keindahan, maka mood kita akan baik pula," harap Khofifah.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
(Gubernur Khofifah saat meresmikan Jembatan Pelangi)
Usai meninjau kondisi Jembatan Pelangi, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Malang, Wakil Bupati Malang, Sekda Kabupaten Malang, Kabag TU BBJPN Jawa-Bali juga meninjau kawasan JLS seksi 9 dan 10.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Pada ujung kedua seksi tersebut, terdapat lokasi paralayang Batu Waung yang sempat menjadi lokasi penyelenggaraan kompetisi paralayang internasional. Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyaksikan langsung keindahan pantai dari atas bukit serta praktik paralayang oleh para pengelola wisata setempat.
"Semoga apa yang sedang kita upayakan bersama bisa segera terwujud, sehingga Jawa Timur bisa menjadi lokasi diselenggarakannya event internasional paralayang," pungkas Khofifah.
Bupati Malang Sanusi mengharapkan, Jembatan Pelangi itu bisa membawa keberkahan bagi masyarakat yang ingin melakukan wisata di kawasan Malang Selatan.
Baca Juga: Bedah Buku KHM. Hasyim Asy’ari, Khofifah Gaungkan Qanun Asasi NU Jelang Kongres XVIII Muslimat
Kehadiran Jembatan Pelangi itu diyakini akan memberikan dampak perekonomian masyarakat Malang Selatan yang selama ini tingkat kemiskinan masih tinggi. Oleh karenanya, koneksitas antara Malang Raya dan Malang Selatan bisa mempercepat dan mendukung arus informasi serta ekonomi bagi masyarakatnya.
"Jika nanti semua terkoneksi akan memberikan dampak terhadap perekonomian dan membuka akses antara Malang Raya dan Malang Selatan," ungkapnya.
"Terlebih ada banyak lokasi wisata yang tebentang sepanjang 130km di kawasan JLS. Ini akan jadi optimisme kita bersama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," tambah Sanusi
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan
Di tempat yang sama, Kadis PU Malang Romdhoni melaporkan, perjalanan pembangunan jembatan tersebut dibangun di tahun 2017 yang diawali dengan membuka jalan baru kurang lebih sepanjang 1 km. Proses pembangunan dilanjutkan pada tahun kedua yang membangun pondasi sebelah selatan dan sebelahnya. Memasuki sekitar tahun 2020, pembangunan dilanjutkan dengan menanamkan kerangka baja dan pekerjaan beton bisa diselesaikan.
Total anggaran untuk pembangunan jembatan itu khususnya fisik sebesar Rp24,7 miliar dan untuk lahan pembebasan warga menggunakan sistem pinjam kepada lahan miliki Perhutani di sisi selatan.
"Kalau jalan ini terselesaikan, jarak tempuh tidak sampai 1 jam yang selama ini menempuh jarak 2 jam dari Kepanjen," tutupnya. (dev/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News