MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Grab OPOP Mart Amanatul Ummah untuk digitalisasi UKM kreatif berbasis pesantren di Kampus IKHAC Pacet, Mojokerto, Senin (11/4/2022).
OPOP Mart adalah marketplace yang menjual berbagai produk UKM dari pesantren. Aplikasi ini khusus menjual produk yang diproduksi oleh pesantren di Indonesia. Saat ini, aplikasi OPOP Mart telah tersedia dan bisa di-download melalui Google Play Store.
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Khofifah didampingi Wakil Gubernur Emil Dardak, Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah KH. Asep Saifuddin Chalim, dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah meminta kualitas produk yang ada di dalam Grab OPOP Mart terus ditingkat. Caranya, dengan melakukan kurasi produk, standarisasi, hingga sertifikasi halal.
"Produk-produk ini, masih cukup banyak yang perlu dikurasi. Proses kurasi produk-produk pondok pesantren, standarisasi, sampai kemudian bisa mengakses sertifikasi halal," jelasnya.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Dia juga mengapresiasi Grab yang menggandeng pesantren untuk meningkatkan ekonomi santri. "Grab menjadi mitra yang layak dalam hal ini. Kita memiliki ekosistem, di mana ekosistem OPOP adalah santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur," katanya.
Apalagi, saat ini terdapat training center of OPOP di Unusa.
"Training centers of OPOP ini saya berharap, Grab membantu penuh penguatannya. Tentang bagaimana managerial skill dari pengelolaan Grab OPOP Mart ini bisa menjadi bagian dari upaya membangun program kemandirian pesantren," terangnya.
Baca Juga: Di Pasar Kedung Maling, Kiai Asep Borong Ikan, Daging Ayam, Sayur, Kerupuk, dan Bubur
Ia optimistis, Grab OPOP Mart di Amanatul Ummah akan menjadi starting point untuk mendirikan Grab OPOP Mart di tempat-tempat yang lain.
"Tentu kita berharap proses standarisasi produk pesantren melalui OPOP ini akan makin mendekati kualifikasi yang kira-kira bisa akan terpandu, dia bisa masuk katalog Grab yang bisa diakses secara internasional," pungkasnya. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News