Sediakan Rp4,98 Triliun, ​BI Perwakilan Jember Buka 81 Titik Penukaran Uang

Sediakan Rp4,98 Triliun, ​BI Perwakilan Jember Buka 81 Titik Penukaran Uang Ilustrasi uang tunai. foto: ist.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Bank Indonesia (BI) telah memulai kick off “Serambi Rupiah Ramadan”, tujuannya untuk melayani penukaran uang kecil kepada masyarakat selama periode Ramadan tahun ini sejak 4 April 2022 lalu.

Kepala Perwakilan BI Yukon Afrianto menjelaskan, terdapat banyak titik layanan penukaran uang yang dibuka oleh BI, baik secara nasional maupun khusus di daerah .

“Sejumlah 5.013 titik layanan penukaran uang rupiah berkolaborasi dengan 262 perbankan di seluruh Indonesia. Sedangkan di wilayah BI sendiri, mulai tanggal 4 s/d 29 April 2022, terdapat 81 titik penukaran loket bank umum hanya untuk nasabah bank,” terang Yukon.

Bagi masyarakat umum, BI membuka layanan penukaran kas keliling di Roxy Mall mulai tanggal 18 s/d 20 April 2022.

“Layanan tersebut dapat dinikmati masyarakat dengan terlebih dahulu mendaftar online menggunakan aplikasi PINTAR pada situs https://pintar.bi.go.id. Mekanisme pendaftaran pemesanan penukaran tersebut merupakan upaya mitigasi kerumunan masyarakat yang berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19, karena setiap harinya terdapat kuota jumlah penukar yang dapat dilayani,” jelasnya.

Sedangkan untuk kesiapan dalam memenuhi kebutuhan perbankan dan masyarakat menjelang lebaran, BI telah memastikan kecukupan dan ketersediaan uang tunai dalam sekup nasional.

“Untuk wilayah Sekarkijang (eks Karesidenan Besuki dan Lumajang), BI telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,98 triliun dengan komposisi Rp4,56 triliun uang pecahan besar dan Rp420 miliar uang pecahan kecil atau meningkat sebesar 61,16 persen (yoy) dibandingkan periode Ramadan tahun lalu sebesar Rp3,09 triliun," ujarnya.

Jumlah tersebut, lanjut Yukon, termasuk Rp2,5 triliun uang siap edar yang dititipkan kantor pusat BI di khazanah BI . Penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhatikan berbagai asumsi makroekonomi terkini dan geliat pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang kian mereda.

Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa optimalnya Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) atau mekanisme pemenuhan uang tunai suatu bank dengan mendahulukan sumber pemenuhan dari bank lain sebelum melakukan penarikan di BI, menyebabkan turunnya proyeksi kebutuhan uang tunai periode Ramadan tahun ini.

Implementasi mesin ATM setor tarik tunai atau cash recycling machine (CRM) di beberapa bank, juga turut mempengaruhi penurunan proyeksi kebutuhan uang tunai selama periode Ramadan tahun ini. Sehingga dapat ditaksir, sebesar Rp1,14 triliun atau menurun sebesar 47,84 persen dari data tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp2,18 triliun. (yud/bil/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO