KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di bulan Suci Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, biasanya harga bahan-bahan pokok merangkak naik. Hal tersebut seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat pula.
Guna meringankan beban masyarakat akan naiknya harga bahan pokok itu, pemerintah atau lembaga keagaaman biasanya menggelar pasar murah. Seperti yang dilakukan Pemkab Kediri, dengan menggelar pasar murah dan pemberian paket sembako suvenir bagi warga tidak mampu dan lansia di halaman Masjid Jami' Syekh Abdul Qodir Al Jilany, Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Pasar murah yang sudah memasuki hari kedua itu mendapatkan antusias luar biasa dari masyarakat sekitar. Sejak dibuka, masyarakat yang sebagian besar emak-emak menyerbu pasar murah tersebut.
Minyak goreng tetap menjadi idola emak-emak karena harganya yang cukup fantastis di pasaran. Sebab, di pasar murah yang merupakan kolaborasi antara pemerintah dan TP PKK Kabupaten kediri ini semua komoditi dijual dengan harga yang jauh lebih murah.
Untuk minyak nonsubsidi yang di pasaran harganya mencapai Rp28 ribu per liter, di pasar murah hanya dibanderol Rp22 ribu. Sedangkan minyak subsidi dijual dengan harga Rp14 ribu per liter. Untuk bisa membelinya, masyarakat harus menyetorkan fotokopi KTP.
Adapun telur dijual dengan harga Rp21 ribu, yang mana di pasaran mencapai Rp22 ribu, Kemudian bawang merah Rp20 ribu lebh murah Rp5 ribu dibanding pasaran, bawang putih Rp22 ribu, beras Rp50 ribu per 5 kilogram, dan gula pasir Rp13 ribu.
Acara tersebut dibuka Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito, yang juga sebagai penggagas kegiatan sosial ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kegiatan pasar murah dan pemberian suvenir ini merupakan program Pemkab Kediri untuk membantu warga kurang mampu dan lanjut usia.
Klik Berita Selanjutnya