MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Kiprah Wakil Bupati Mojokerto Dr Muhammad A Barra (Gus Barra) menjadi perbincangan para tokoh masyarakat Mojokerto. Menurut mereka, putra Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, itu banyak membantu warga yang membutuhkan bantuan. Terutama ketika Gus Barra membantu rumah warga yang terbakar dan diterjang puting beliung.
“Padahal baru jadi wakil bupati. Apalagi kalau sudah jadi bupati,” kata Kiai Mansur, tokoh masyarakat Jatirejo Mojokerto dalam acara silaturahim di Guest House Kampus Unviersitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Kiai Asep yang juga hadir dan memimpin istighatsah menambahkan bahwa Gus Barra juga punya program mobil pengantin gratis. Semua warga Mojokerto yang menikah dipersilakan meminjam mobil pengantin secara gratis plus sopirnya.
“Ada tiga mobil mewah yang disediakan. Mercy, Camry dan Honda Accord,” kata Kiai Asep.
Hadir dalam acara itu ratusan koordinator relawan Gus Barra yang dipimpin Khoirul Amin dan Ainul Yaqin, orang dekat Kiai Asep yang pada Pemilu 2024 lalu lolos sebagai anggota DPRD Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Mereka datang dalam tiga gelombang. Gelombang pertama pukul 16.00 WIB. Gelombang kedua pukul 18.30 WIB. Gelombang ketiga pukul 20.00 WIB.
Kiai Mansur sangat percaya terhadap cita-cita Kiai Asep yang ingin menjadikan Gus Barra sebagai bupati yang menyejahterakan masyarakat Mojokerto.
“Karena Gus Barra sudah terbukti,” kata Kiai Mansur lagi.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Menurut dia, Kiai Asep punya cita-cita sangat mulia. Kiai Asep menginginkan Mojokerto maju, adil dan makmur.
“Ini cita-cita yang agung,” kata Kiai Mansur.
Karena itu ia minta warga Mojokerto menata niat dalam mendukung Gus Barra.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
“Kalau kita sudah menata niat. Tak ada yang berat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, kiai Asep sempat menyampaikan keluh kesah kondisi Mojokerto saat ini. Menurut dia, kabupaten yang didirikan pada tahun 1293 ini masih memerlukan banyak perbaikan.
Ia berpendapat seharusnya Kabupaten Mojokerto memiliki kantor yang representatif yang terletak di wilayahnya sendiri. “(Kantor Bupati sekarang) berada di wilayahnya orang (di kota Mojokorto, bukan di kabupaten). Sudah direncanakan pindah tapi gak pernah terjadi. Mestinya kalau pengen maju ya kita punya kantor di daerahnya sendiri. Soal nanti bekas kantor lama bisa dijadikan museum atau perpustakaan,” papar Kiai Asep.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga
Putra KH. Abdul Chalim, pahlawan nasional, tersebut menambahkan bahwa kantor bupati yang sekarang tampak angker.
“Kita sebagai orang muslim prihatin dengan adanya semacam itu,” imbuhnya.
Terkait Kesehatan masyarakat, Kiai Asep berharap, Gus Barra ketika terpilih mampu memperbaiki birokrasi yang masih berbelit. Terutama BPJS masyarakat yang belum terselesaikan agar mudah saat berobat.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
“Ada anak SMP yang meninggal karena terkena demam berdarah. Padahal, demam berdarah hanya dengan diinfus pasien sudah sembuh,” kata Kiai Asep.
Kiai Asep juga menyesalkan sikap Bupati Mojokerto yang meninggalkan Gus Barra begitu saja. Padahal untuk memenangkan pasangan Ikfina-Barra, Kiai Asep yang membiayai. “Tiap mau berangkat kampanye dibawakan 800 sarung,” katanya. “Semua itu pakai uang saya pribadi, bukan APBD,” tambahnya.
Namun Kiai Asep bersyukur, karena sekarang partai-pratai telah bergabung dan menyampaikan dukungannya kepada Gus Barra, kecuali PKS. Bahkan beberapa partai tidak melakukan penjaringan karena sangat yakin dengan kepemimpinan Gus Barra.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP Gelar Reses
“Kita ini sudah didukung semua partai, tinggal PKB saja, itupun hubungan dengan PKB sudah sangat baik,” terang Kiai Asep di hadapan para warga usai istighasah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News